Teknologi itu tentunya akan memengaruhi sejumlah bidang, termasuk bahasa. Seperti sudah disebutkan di atas, teknologi itu dapat membantu kita belajar suatu bahasa tanpa dibatasi lagi oleh waktu dan tempat. Asalkan sudah terhubungan dengan internet, kita dapat memilih layanan belajar bahasa apapun yang tersedia di internet.
Jadi, sebetulnya, kalau teknologi itu diterapkan secara luas, terutama di sekolah-sekolah, siswa enggak perlu lagi membawa kamus. Keberadaan kamus dapat digantikan dengan aplikasi kamus digital yang jauh lebih praktis. Selain itu, teknologi kecerdasan buatan yang menjadi tulang punggung aplikasi tersebut tentunya bisa membantu proses belajar bahasa di kelas. Siswa akan lebih mudah mempelajari kata baru, melafalkan kalimat secara tepat, dan memahami pola bahasa yang digunakan.
Namun, sayangnya, teknologi itu masih terbatas pada pola percakapan sederhana saja. Keterbatasan lainnya timbul karena sifat bahasa yang dinamis. Bahasa senantiasa berubah-ubah sesuai dengan perkembangan zaman. Jadi, untuk menciptakan teknologi yang sempurna, kita harus selalu memperbaharuinya sesuai situasi terkini.
Salam
Adica Wirawan, founder gerairasa.com
Referensi:
“FINDING A VOICE”, economist.com, diakses pada tanggal 9 Januari 2017.
“Why Google, Microsoft and Amazon Love the Sound of Your Voice”, bloomberg.com, diakses pada tanggal 9 Januari 2017.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H