Literatur itu juga membuktikan bahwa ketika dokter dan juru rawat bertindak penuh kasih, pasien cenderung lebih mudah memberi informasi medis yang akhirnya membuat diagnosis lebih akurat. Pasien juga cenderung lebih taat terhadap pengobatan yang akhirnya penyakit lebih jarang kambuh.
Dari paparan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa semaju apapun perkembangan teknologi robot pada masa depan, peran tenaga medis dalam merawat pasien memang tidak akan bisa tergantikan. Robot mungkin saja dapat melakukan pembedahan tanpa cacat di ruang operasi, atau mampu mendiagnosis penyakit secara akurat, tetapi ia tetap tak bisa menggantikan senyum hangat dan perlakukan penuh kasih para tenaga medis yang bertugas di rumah sakit.
Salam.
Adica Wirawan, founder gerairasa.com
Referensi:
- “Korea Selatan Kembangkan Robot Bedah,” antaranews.com, diakses pada tanggal 28 Desember 2016.
- “Dokter Inggris Sukses Gunakan Robot untuk Operasi Pasien,” metrotvnews.com, diakses pada tanggal 28 Desember 2016.
- “Medical robotics: Would you trust a robot with a scalpel?”, theguardian.com, diakses pada tanggal 28 Desember 2016.
- “Kasih Sayang Mempercepat Kesembuhan”, kompas.com, diakses pada tanggal 28 Desember 2016.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H