Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

1.000 Tahun ke Depan Manusia Tinggal di Mars?

1 Desember 2016   07:20 Diperbarui: 1 April 2017   06:31 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
model roket dari boeing/ www.boeing.com

Hampir semua hadirin yang memadati audiotorium Universitas Cambridge, Inggris, “terhenyak” sewaktu Stephen Hakwing memaparkan prakiraan bahwa pada 1.000 tahun yang akan datang, umat manusia akan mengalami kepunahan. Apa yang disampaikan oleh Hawking pada forum yang digelar oleh Oxforf Union itu tentu bukanlah sebuah guyonan. Sebab, Profesor Emeretus, yang tingkat kecerdasannya konon setara dengan ilmuwan hebat, seperti Isaac Newton dan Albert Einstein itu, memberi argumen yang kuat untuk mendukung prakiraannya itu.

Menurutnya, kepunahan umat manusia disebabkan oleh sejumlah faktor, di antaranya, perubahan iklim. Perubahan iklim memang tak lagi menjadi isu yang banyak diperbincangkan di pelbagai forum, tapi sudah memberi dampak dalam kehidupan manusia saat ini. Buktinya, sekarang terjadi “kekacauan iklim” di Indonesia.

Sewaktu masih SD dulu, guru saya pernah bilang kalau musim hujan selalu dimulai pada bulan yang berakhiran ber, seperti September, Oktober, November, Desember dan baru berakhir pada bulan Februari atau Maret.

Namun, kalau sekarang, pada bulan September saja masih berlangsung kemarau. Hal itu tentunya berpengaruh besar bagi kehidupan manusia, khususnya sektor pertanian yang masih sangat bergantung pada musim.

Belum lagi terjadi peperangan yang terus berkecamuk di sejumlah wilayah dunia. Senjata kimiawi, biologi, dan nuklir telah banyak dibuat untuk memusnahkan umat manusia yang terlibat peperangan. Semua itu pastinya juga memberi dampak negatif pada kelangsungan hidup manusia kalau enggak segera diakhiri.

Kalau kondisinya terus demikian, enggak heran kalau Hawking berani membuat prakiraan kalau ras manusia hanya akan mampu bertahan hidup 1.000 tahun lagi di bumi.

Rencana Membangun Koloni di Mars

Nah, untuk mengatasi persoalan itu, ia pun menyarankan supaya kita mulai menyiapkan koloni lain di tata surya. "Kita harus pergi ke luar angkasa untuk masa depan manusia," katanya seperti dikutip Science Alert.

profesor emeretus stephen hawking sewaktu berceramah di universitas cambridge/ www.telegraph.co.uk
profesor emeretus stephen hawking sewaktu berceramah di universitas cambridge/ www.telegraph.co.uk
Namun, Hawking tak menyebut di planet mana kita akan tinggal kelak, setelah lingkungan di bumi sudah tak kondusif lagi. Biarpun demikian, berdasarkan prakiraan itu, sudah banyak yang berspekulasi kalau suatu saat nanti umat manusia akan membangun peradaban di Planet Mars.

Mars memang sering digadang-gadang akan menjadi “rumah kedua” setelah bumi. Namun demikian, tentunya timbul pertanyaan: “1.000 tahun dari sekarang sudah siapkah Mars menunjang kehidupan umat manusia?” atau, mungkin pertanyaannya perlu dibalik, “Sudah siapkah umat manusia menjadikan Mars sebagai tempat tinggal nantinya?”

Pertanyaan pertama tentunya susah dijawab, sebab tak ada seorang pun yang mampu memprediksi secara akurat kondisi Mars pada masa depan. Sampai sejauh ini, kondisi di permukaan Mars saja masih diteliti dengan saksama. Bagi sejumlah ilmuwan, Planet Mars memang ibarat seorang “gadis cantik”, yang sedap betul “dipandang”, tetapi susah sekali “dipegang”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun