Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Susahnya Membujuk Orangtua Berobat ke Rumah Sakit

10 November 2016   08:20 Diperbarui: 10 November 2016   14:27 829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Upaya membujuk seseorang, terutama para manula, ke rumah sakit sebetulnya gampang-gampang susah. Gampang kalau orang tersebut mau bekerja sama, mau membuka pikirannya seputar bahaya penyakitnya, dan yang terpenting, mau mengatasi ketakutannya sendiri.

Susah jika kita harus berhadapan dengan orang yang keras kepala, seperti kakek saya. Namun demikian, bukan berarti kita harus angkat tangan sewaktu menghadapinya. Lewat upaya yang persuasif, seseorang bisa tergerak hatinya supaya mau menurut permintaan keluarga.

Itulah yang kami lakukan sewaktu membujuk kakek saya berobat ke rumah sakit. Pada awalnya, kami hanya memberi tahu akan membawanya ke rumah sakit sekadar untuk memeriksakan kondisi kakinya yang luka. Hanya memeriksakannya. Tak ada yang lain. Kalau pun pada hasil pemeriksaan, dokter merekomendasikan supaya dilakukan operasi, kami akan mengembalikan semua keputusan pada kakek saya. Ia boleh ikut, boleh juga tidak.

Rupanya upaya itu berhasil meluluhkan hati kakek. Kakek yang tadinya ogah dibawa ke rumah sakit kini bersedia menurut. Semua dilakukan karena ia berpikiran hanya akan menjalani pemeriksaan saja. Jadi, tak ada beban pikiran apapun yang harus dibawanya.

Jadi, kalau kita menghadapi situasi yang demikian, upaya yang persuasif lebih berguna daripada harus mengandalkan tekanan. Dengan demikian, seseorang yang akan diajak ke rumah sakit pun jauh lebih menurut.

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun