Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Ada Apa dengan Sungai Tengari?

23 Agustus 2016   07:28 Diperbarui: 23 Agustus 2016   23:31 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: www.freebigpictures.com

“Opaku,” kata Mike. “Namun, aku gak pergi ziarah ke kuburan, tapi ke sungai.”

“Sungai?”

“Ya,” tukas Mike. “Soalnya abu jenazah opaku disebar di sungai.”

Aku terdiam sejenak. Aku mulai merasa curiga lantaran Mike menyebut bahwa sungai yang akan diziarahi oleh Mike adalah Sungai Tengari! “Jangan-jangan…” aku membatin.

“Say, kalau boleh tahu siapa nama Opamu?”

“Aswan.”

Perjumpaan antara aku dan Mike mungkin dapat disebut sebuah kebetulan pada awalnya. Namun, sesudah mengetahui bahwa leluhur kami “pernah” mempunyai sebuah hubungan pada masa lalu, kami mulai merasa pertemuan kami seolah telah ditakdirkan!

Aku memperlihatkan surat-surat yang disimpan Oma kepada Mike. Uniknya Mike pun menyimpan buku catatan harian yang ditinggalkan Opanya. Maka, sewaktu kami mencocokkan pola tulisan tangan pada surat dan buku catatan tersebut, kami menatap satu sama lain seolah baru tersadar oleh sebuah keajaiban.

“Itu jelas-jelas tulisan Opa,” kata Mike, merujuk pada tulisan tangan di surat. “Bagaimana Omamu bisa memilikinya?”

Aku menceritakan semua yang aku ketahui.

“Sungguh aneh,” Mike menarik napas yang dalam. “Sewaktu masih hidup, seperti Omamu, Opaku pun berpesan supaya abu jenazahnya ditabur di Sungai Tengari!”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun