Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Agar Anak Sesiap Atlet Olimpiade

11 Agustus 2016   08:44 Diperbarui: 11 Agustus 2016   08:55 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendiri AJB Bumiputera/ www.erudisi.com

Medali perak yang diperlihatkan oleh Eko Yuli Irawan terlihat berkilauan tertimpa cahaya lampu vanue dalam Olimpiade Rio de Janeiro 2016 cabang angkat besi.

Itu adalah prestasi yang sukses ditorehkan oleh Eko. Lelaki asal Lampung yang turun di kelas 62 kilogram itu memperoleh medali tersebut setelah berhasil mengangkat total beban seberat 312 kilogram.

Prestasi Eko tentunya jauh lebih baik dari dua olimpiade sebelumnya, yaitu Olimpiade Beijing 2008 dan Olimpiade London 2012. Pada kedua olimpiade tersebut, ia sukses mempersembahkan medali perunggu untuk Indonesia.

Namun demikian, pada olimpiade kali ini, walaupun mengangkat beban yang lebih “ringan” daripada sebelumnya, ia mampu memperbaiki catatan prestasinya. "Saya bersyukur bisa mendapat medali perak. Dari segi medali, hasilnya lebih bagus dibandingkan Olimpiade sebelumnya, walau dari jumlah total angkatan menurun," kata Eko Yuli, seperti dikutip pada laman Kompas.com (Sumber: “Kisah 3 Medali Eko Yuli”, www.kompas.com).

Banyak kalangan yang turut bersukacita atas prestasi tersebut, termasuk Presiden Joko Widodo. Dalam akun twitternya, presiden jokowi menyampaikan ucapan selamat atas perolehan medali perak itu. "Alhamdulillah, nambah lagi medali perak di Olimpiade Rio 2016. Eko Yuli Irawan di cabang angkat besi. Ayo, atlet Indonesia semangat!" tulis Presiden. (Sumber: “Eko Yuli Irawan Ingin Raih Emas di Olimpiade 2020”, www.bbc.com)

Prestasi tersebut merupakan buah persiapan yang dilakukan oleh Eko sebelum tampil di olimpiade. Dengan latihan yang intens, Eko dan rekan-rekan sesama lifter “menempa” fisik dan mental supaya mampu meraih target perolehan medali.

Bahkan, sebelum tampil di olimpiade, Eko dan rekan-rekan harus menjalani pemusatan latihan terakhir di Cape Town, Afrika Selatan, untuk membiasakan diri dengan suasana di Brasil. Cape Town dinilai mempunyai kondisi lingkungan yang mirip dengan Rio de Janeiro sehingga para atlet dapat belajar beradaptasi dengan situasi lingkungan sewaktu menjalani pertandingan olimpiade.

Selain itu, jarak perjalanan dari Afrika Selatan ke Brasil juga jauh lebih dekat. “Dari ke Cape Town (ke Brasil) sekitar lima jam; kalau (dari Indonesia) ke Brasil bisa sepuluh jam,” tutur Alamsyah Wijaya, Manajer Tim Angkat Besi Indonesia, menjelaskan alasan untuk menghemat waktu tempuh.

Latihan keras yang dijalani oleh Eko dan kawan-kawan pun akhirnya terbayarkan. Sampai tulisan ini dibuat, olahraga angkat besi sudah menyumbang dua medali untuk indonesia.

Belajar dari Eko Yuli Irawan

Dari kisah Eko tentunya kita dapat memetik sebuah hikmah bahwa untuk mencapai suatu tujuan, kita harus melakukan sejumlah persiapan. Walaupun bukan sebuah jaminan, persiapan yang mantap akan membuka “pintu” bagi lebih banyak kesempatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Hal yang sama juga berlaku saat kita mempersiapkan pendidikan anak. Sebagai orangtua, tentunya kita menginginkan supaya anak memperoleh fasilitas pendidikan yang berkualitas.

Kita menginginkan anak-anak belajar di sekolah terbaik. Makanya kita bersedia menggelontorkan banyak uang supaya anak mendapat fasilitas pendidikan “nomor satu”.

Semua itu dilakukan supaya anak kelak dapat hidup mandiri dan mampu menjawab tantangan global. Hal itu tentunya penting diperhatikan terutama kalau kita membicarakan soal laju ekonomi pada masa depan.

Menurut survei yang dilakukan oleh The Mckinsey Global Institute pada tahun 2012, perekonomian Indonesia diprediksi akan menempati posisi ketujuh setelah China, Amerika Serikat, India, Jepang, Brazil, dan Rusia pada tahun 2030.

Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia/ www.mckinsey.com
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia/ www.mckinsey.com
Saat itu jumlah kelas pekerja di Indonesia diproyeksi mencapai 135 juta orang. Kita tentunya bisa membayangkan betapa ketatnya persaingan yang akan terjadi pada masa depan.

Nah, supaya si buah hati siap menghadapi persaingan tersebut, sebagai orangtua, kita tentunya harus menyusun rencana pendidikan sedini mungkin, sebab pendidikan adalah satu “kunci” yang dapat menunjang kesuksesan anak kelak.

Kita pun harus menyusun anggaran pendidikan anak secermat mungkin supaya sekolah anak tidak “macet” lantaran kehabisan biaya.

Selain itu, kesehatan anak pun perlu mendapat perhatian. Saya ingat betul bahwa sewaktu SMP, teman sekelas saya terpaksa harus mengulang satu tahun lantaran ia sering absen akibat sakit yang dialaminya. Hal itu tentunya bisa terjadi pada anak-anak lainnya juga.

Tanpa kesehatan yang prima, seorang anak akan sulit mengikuti pelajaran di sekolah. Oleh sebab itu, kesehatan anak adalah sumber kekuatan anak bangsa, yang harus dijaga, dirawat, dan dipelihara sebaik mungkin.

Khusus untuk pembiayaan sekolah dan proteksi kesehatan anak, kita dapat menyiasatinya dengan memanfaatkan produk asuransi yang tersedia.

AJB Bumiputera 1912

Sekarang sudah banyak produk asuransi yang ditawarkan. Salah satunya adalah produk asuransi dari AJB Bumiputera 1912. AJB Bumiputera 1912 adalah perusahaan asuransi yang sudah berpengalaman lebih dari seratus tahun.

AJB Bumiputera 1912 awalnya didirikan atas inisiatif Ngabehi Dwidjosewojo Mas, seorang sekretaris organisasi pemuda Boedi Oetomo. Ia terinspirasi membangun perusahaan asuransi tersebut lantaran merasa prihatin atas taraf hidup para guru pada masa Kolonial Hindia Belanda. Ia merasa bahwa kehidupan para guru dapat ditingkatkan dengan memberi akses asuransi.

Pendiri AJB Bumiputera/ www.erudisi.com
Pendiri AJB Bumiputera/ www.erudisi.com
Oleh sebab itu, bersama kedua rekannya, yaitu Mas Hadi Karto Subroto dan Mas Adimidjojo, pada tahun 1912, ia meresmikan perusahaan AJB Bumiputera 1912. Sejak saat itu, perusahaan tersebut terus bertumbuh melayani kebutuhan masyarakat dalam hal pertanggungan kesehatan, keselamatan jiwa, dan pendidikan.

Kiprah AJB Bumiputera 1912

Sebagai sebuah perusahaan asuransi yang “bernapaskan” pendidikan, AJB Bumiputera 1912 mendukung penyediaan akses pendidikan untuk masyarakat. Sebagai contoh, AJB Bumiputera 1912 menjalin kerja sama dengan Yayasan Damandiri untuk mendukung program pendidikan Universitas Tamansiswa. Selain menyediakan beasiswa, AJB Bumiputera 1912 juga menyokong para dosen di universitas itu untuk melanjutkan studi sampai program doktoral.

Dalam bidang penelitian, AJB Bumiputera 1912 juga bekerja sama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk menyelenggarakan program seperti (1) Lomba Kreativitas Ilmiah Guru (LKIG), (2) Pemilihan Peneliti Remaja Indonesia (PPRI) untuk kalangan mahasiswa, dan (3) Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) untuk siswa SMA.

Itulah beberapa kiprah AJB Bumiputera 1912 dalam melayani masyarakat luas. Sebagai perusahaan asuransi yang sudah berpengalaman lebih dari satu abad, AJB Bumiputera 1912 dapat menjadi pilihan yang tepat untuk pembiayaan pendidikan bagi keluarga Indonesia.

Laman Situs AJB Bumiputera 1912/ www.bumiputera.com
Laman Situs AJB Bumiputera 1912/ www.bumiputera.com
Khusus untuk pendidikan, AJB Bumiputera 1912 menawarkan tiga produk, yaitu Mitra Beasiswa, Mitra Cerdas, dan Mitra Iqra Plus. Berikut adalah penjelasan ketiga produk tersebut.

Mitra Beasiswa

Seperti namanya, Mitra Beasiswa menjadi sahabat orangtua yang berfungsi memastikan peserta asuransi memperoleh dana untuk melanjutkan setiap jenjang pendidikan yang dipilihnya. Uniknya, walaupun tertanggung (pembayar premi asuransi) meninggal dunia, biaya pendidikan anak tetap dibayarkan sesuai dengan kesepakatan. 

Laman Mitra Beasiswa/ www.bumiputera.com
Laman Mitra Beasiswa/ www.bumiputera.com
Berikut adalah beberapa manfaat lain yang bisa diperoleh dari produk Mitra Beasiswa.
  • Dana Kelangsungan Belajar (DKB) yang dibayarkan secara bertahap sesuai usia anak, baik tertanggung masih hidup atau meninggal dunia.
  • Dana Beasiswa Anak, dibayarkan pada saat periode asuransi berakhir, baik Tertanggung masih hidup atau meninggal dunia.
  • Santunan meninggal dunia sebesar 100% dari Uang Pertanggungan.
  • Bebas premi bagi polis jika Tertanggung meninggal dunia.
  • Pengembalian simpanan premi bagi polis saat Tertanggung meninggal dunia jika premi dibayarkan secara penuh setelah jumlah premi diperhitungkan.
  • Hak untuk mendapatkan Reversionary Bonus, jika Tertanggung meninggal dunia, penebusan polis, atau habis kontrak. (Selengkapnya silakan kunjungi situs AJB Bumiputera 1912: http://www.bumiputera.com/products).

Mitra Cerdas

Berbeda dengan Mitra Beasiswa, Mitra Cerdas berbentuk tabungan dan investasi. Oleh sebab itu, dengan memilih produk tersebut, kita bisa menyimpan dan mengembangkan uang kita untuk keperluan pendidikan anak kelak.

Produk tersebut tentunya sangat pas untuk mengimbangi laju inflasi pada sektor pendidikan yang cenderung berada di atas inflasi barang-barang kebutuhan pokok.

Sekadar informasi, di Provinsi DKI Jakarta saja inflasi di bidang pendidikan berada pada angka 4.1 persen, dan cenderung mengalami kenaikan pada tahun-tahun berikutnya (Sumber Berita Resmi Statistik BPS Provinsi DKI Jakarta No. 01/01/31/Th.XVIII, 4 Januari 2016). Artinya biaya pendidikan akan terus meningkat ke depannya.

Laman Mitra Cerdas/ www.bumiputera.com
Laman Mitra Cerdas/ www.bumiputera.com
Mitra Cerdas menawarkan beberapa manfaat di antaranya sebagai berikut.
  • Dana Kelangsungan Belajar (DKB) yang dibayarkan secara bertahap sesuai dengan tingkat usia anak-anak, baik Tertanggung hidup atau meninggal dunia.
  • Jaminan perolehan hasil investasi sebesar 4,5% per tahun dari akumulasi premi tabungan.
  • Tambahan hasil investasi jika dana investasi yang diperoleh AJB Bumiputera 1912 melebihi hasil investasi yang dijamin pada poin 2.
  • Santunan kematian 100% dari Uang Pertanggungan.
  • Pengembangan investasi sebagaimana dinyatakan pada butir 2 dan 3 untuk Dana Kelangsungan Belajar (DKB), yang tidak dapat diambil pada saat jatuh tempo.
  • Jika Pemegang Polis menghendaki, setelah Tertanggung meninggal dunia, polis dapat diakhiri dengan penarikan Dana Kelangsungan Belajar (DKB) sekaligus, tanpa mengurangi hak-hak lain yang diuraikan sebelumnya pada butir 2, 3 dan 4 (Selanjutnya silakan lihat situs AJB Bumiputera 1912: http://www.bumiputera.com/products).

Kemudian, untuk pembiayaan pendidikan dan proteksi kesehatan anak berbasis syariah, kita dapat memakai produk Mitra Iqra Plus.

Mitra Iqra Plus

Mitra Iqra Plus adalah sebuah produk asuransi pendidikan yang berbasis pada syariah. Produk tersebut mirip dengan tabungan, yang proses penyimpanannya dilakukan secara teratur. Produk itu tentunya tepat untuk Anda yang berniat memanfaatkan layanan berbasis syariah (Selanjutnya silakan lihat situs AJB Bumiputera 1912: http://www.bumiputera.com/products).

Laman Mitra Plus/ www.bumiputera.com
Laman Mitra Plus/ www.bumiputera.com
Bukan Sukses Semalam

Kesuksesan yang didapat oleh Eko Yuli Irawan tentunya bukan hasil kerja semalam. Kesuksesan itu adalah “kristalisasi” keringat, waktu, dan biaya, yang dikerahkan selama waktu latihan. Oleh sebab itu, sudah sewajarnya bahwa ia merasa siap dan yakin dapat memperoleh medali pada cabang angkat besi Olimpiade Rio de Janeiro 2016.

Setiap orangtua tentunya menginginkan supaya anaknya dapat berpretasi seperti Eko Yuli Irawan. Untuk mewujudkan keinginan tersebut, orangtua harus mempersiapkan anak sedini mungkin, seperti menyediakan fasilitas pendidikan terbaik dan layanan kesehatan, yang tentunya bisa menghabiskan banyak biaya. Supaya beban biaya itu terasa lebih ringan di “pundak”, orangtua dapat memanfaatkan produk asuransi, seperti AJB Bumiputera 1912, dengan lini produk, yaitu Mitra Beasiswa, Mitra Cerdas, dan Mitra Iqra Plus.

Achievement is talent plus preparation,” kata Malcolm Gladwell, dalam buku Outliers: The Story of Success. Semoga setiap anak bangsa mempunyai persiapan yang baik dalam hidupnya sehingga dapat menorehkan banyak prestasi bagi dirinya, keluarga, dan negara.

Facebook: https://www.facebook.com/adica.wirawan

Twitter : @AdicaWirawan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun