Hal yang sama juga berlaku saat kita mempersiapkan pendidikan anak. Sebagai orangtua, tentunya kita menginginkan supaya anak memperoleh fasilitas pendidikan yang berkualitas.
Kita menginginkan anak-anak belajar di sekolah terbaik. Makanya kita bersedia menggelontorkan banyak uang supaya anak mendapat fasilitas pendidikan “nomor satu”.
Semua itu dilakukan supaya anak kelak dapat hidup mandiri dan mampu menjawab tantangan global. Hal itu tentunya penting diperhatikan terutama kalau kita membicarakan soal laju ekonomi pada masa depan.
Menurut survei yang dilakukan oleh The Mckinsey Global Institute pada tahun 2012, perekonomian Indonesia diprediksi akan menempati posisi ketujuh setelah China, Amerika Serikat, India, Jepang, Brazil, dan Rusia pada tahun 2030.
Nah, supaya si buah hati siap menghadapi persaingan tersebut, sebagai orangtua, kita tentunya harus menyusun rencana pendidikan sedini mungkin, sebab pendidikan adalah satu “kunci” yang dapat menunjang kesuksesan anak kelak.
Kita pun harus menyusun anggaran pendidikan anak secermat mungkin supaya sekolah anak tidak “macet” lantaran kehabisan biaya.
Selain itu, kesehatan anak pun perlu mendapat perhatian. Saya ingat betul bahwa sewaktu SMP, teman sekelas saya terpaksa harus mengulang satu tahun lantaran ia sering absen akibat sakit yang dialaminya. Hal itu tentunya bisa terjadi pada anak-anak lainnya juga.
Tanpa kesehatan yang prima, seorang anak akan sulit mengikuti pelajaran di sekolah. Oleh sebab itu, kesehatan anak adalah sumber kekuatan anak bangsa, yang harus dijaga, dirawat, dan dipelihara sebaik mungkin.
Khusus untuk pembiayaan sekolah dan proteksi kesehatan anak, kita dapat menyiasatinya dengan memanfaatkan produk asuransi yang tersedia.
AJB Bumiputera 1912