Perasaan tersebut tentunya dapat diatasi dengan beberapa cara. Sebuah cara yang sering saya gunakan untuk mengatasi desakan perasaan untuk berbelanja adalah bertanya kepada diri saya sendiri, “Benarkah saya membutuhkan barang-barang ini?”
Pertanyaan tersebut biasanya mengembalikan akal sehat saya kembali, dan meredakan dorongan untuk berbelanja. Jadi, dengan mengajukan pertanyaan tersebut, saya bahkan harus mengembalikan barang-barang yang sudah ada di troli ke raknya masing-masing, lantaran saya memang benar-benar tidak memerlukannya biarpun harganya betul-betul spesial.
Kemudian, saya juga hanya berbelanja pada bulan-bulan tertentu, yang saya tahu terdapat acara pesta diskon. Sebagai contoh, saya tidak berbelanja pakaian setiap bulan, tetapi hanya pada waktu-waktu tertentu, seperti Festival Jakarta Great Sale atau pesta diskon akhir tahun. Jadi, saya baru belanja habis-habisan pada event tersebut.
Dengan berbelanja secara bijak, kita akan memperoleh banyak keuntungan. Anggaran yang kita susun tidak jebol, dan kita bisa memperoleh barang dengan harga yang oke. Selain itu, kita pun belajar mengelola emosi secara lebih baik sehingga tidak jatuh dalam gaya hidup konsumtif. Selamat berbelanja secara bijaksana! Semoga bermanfaat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H