Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Stres dalam Euro 2016 dan Copa America Centenario

21 Juni 2016   07:43 Diperbarui: 21 Juni 2016   08:03 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahun ini terasa spesial berkat berlangsungnya dua kejuaraan sepakbola besar, yaitu Piala Eropa dan Piala Amerika. Dalam Piala Eropa kita akan menyaksikan tim-tim besar, seperti Spanyol, Inggris, dan Italia, berlaga memperebutkan supremasi tertinggi benua biru.

Kejuaraan yang berlangsung di Perancis tersebut pun menghadirkan sejumlah pemain top dunia, seperti Cristiano Ronaldo, Wayne Rooney, dan Robert Lewandowski. Tentunya kejuaraan tersebut menyuguhkan tontonan yang menarik untuk mengisi waktu istirahat malam.

Sementara itu, pada belahan dunia yang lain, tim-tim besar, seperti Brazil, Argentina, dan Uruguay, bertanding sengit memperebutkan Copa America. Pesepakbola yang bermain pada kejuaraan tersebut pun tergolong pemain kelas wahit. Sebut saja Lionel Messi, Luiz Suares, dan Neymar.

Ketiga pesepakbola yang sukses mempersembahkan Liga Spanyol 2016 untuk Barcelona tersebut akan beradu skill membela negaranya masing-masing. Meskipun di Indonesia, jadwal pertandingan Copa America berlangsung pada pagi hari, berbarengan dengan jam kerja, animo masyarakat tetap tinggi menyaksikan kejuaraan tersebut.

Kalau kita membandingkan kiprah beberapa tim yang bertanding dalam kejuaraan tersebut, kita akan menemukan fakta yang unik. Perhatikanlah performa yang ditunjukkan timnas Argentina dan timnas Portugal.

Seperti tahun sebelumnya, timnas Argentina memang menjadi kandidat kuat untuk menjuarai Copa America. Dengan dimotori oleh sejumlah pemain bintang, sejauh ini, timnas Argentina tampil meyakinkan. Menang 2-1 atas juara bertahan Cile. Melibas timnas Panama dengan skor 5-0. Menundukkan timnas Bolivia dengan hasil akhir 3-0. Mengatasi perlawanan Venezuela 4-1 pada Perempat Final. Semua itu membuat Argentina melenggang mulus ke babak Semifinal.


Berbeda dengan timnas Argentina, langkah timnas Portugal di Piala Eropa tampak tertatih-tatih. Dalam dua laga penyisihan grup, timnas Portugal hanya mampu meraih hasil imbang. Portugal bermain seri 1-1 melawan timnas Islandia, dan 0-0 versus timnas Austria.

Posisi timnas Portugal di Grup F pun masih belum aman. Jadi, Portugal harus memenangkan laga penting kontra Hungaria supaya bisa lolos ke babak berikutnya.

Kisah kedua kapten tim pun berbanding terbalik. Lionel messi mampu menunjukkan penampilan terbaiknya bersama timnas Argentina. Ia berhasil mencetak hattrick saat melawan Panama, dan satu gol saat menghadapi Venezuela. Sejauh ini, ia sudah mengoleksi 4 gol dari tiga laga yang sudah dimainkannya.

www.goal.com
www.goal.com
Sebaliknya, Cristiano Ronaldo belum mencetak satu gol pun dalam dua laga yang dijalaninya. Pesepakbola yang menjadi Pemain Terbaik tahun 2014 tersebut jelas tengah berada di bawah performa. Penampilannya jauh berbeda sewaktu dia bermain bersama Real Madrid.

www.foxsports.com
www.foxsports.com
Dalam Tekanan

Biarpun menunjukkan hasil yang berbeda, kedua kesebelasan jelas berada dalam tekanan. Timnas Argentina berada dalam tekanan karena harus memenangkan laga semifinal. Ekspetasi masyarakat Argentina yang besar terhadap timnasnya menambah beban stres di pundak Lionel Messi dan kawan-kawan.

Sementara itu, timnas Portugal pun tertekan karena harus berjuang memenangkan pertandingan melawan Hungaria. Laga tersebut akan menjadi penentu lanjut-tidaknya timnas Portugal pada Piala Eropa tahun 2016.

Tak hanya terdapat dalam kejuaraan sepakbola, stres juga terdapat beberapa aspek kehidupan. Sebagai contoh, dalam bidang pendidikan, siswa sering mendapat stres saat menghadapi beberapa situasi, seperti presentasi di depan kelas, ujian, dan pengumuman kelulusan. Semua itu memberi tekanan yang luar biasa bagi siswa yang belajar di sekolah atau di kampus.

Dalam dunia bisnis pun stres banyak dijumpai. Ketika pemasukan minim, tetapi hutang produksi bertambah, pengusaha merasakan stres hebat. Belum lagi masalah karyawan yang menuntut kenaikan upah, inflasi yang terus meningkat setiap tahun,dan ekonomi yang sedang lesu akibat menurunnya daya beli masyarakat. Semua itu menambah tekanan bagi pemilik perusahaan.

www.liputan6.com
www.liputan6.com
Sementara itu, pada dunia medis pun terdapat stres. Biaya pengobatan yang mahal, administrasi rumah sakit yang berbelit-belit, dan penyakit yang tak kunjung sembuh. Itu semua menambah panjang daftar tekanan dalam diri pasien.

Walaupun kita hidup lebih mudah berkat kemajuan teknologi, ternyata hidup zaman sekarang cenderung lebih banyak stres. Apabila stres tersebut berlangsung terus-menerus, tentunya itu akan mengganggu kebahagiaan kita juga.

Mengelola Stres

Tidak semua stres menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan fisik dan mental. Stres ternyata memang dibutuhkan oleh tubuh. Berdasarkan buku Sehat Itu Murah, Handrawan Nadesul menyebut bahwa stres membuat daya tahan mental dan fisik kita lebih kuat.

Stres menjadi semacam tester yang menguji ketahanan kita. Kalau ketahanan tubuh dan mental kita rapuh terhadap stres, sistem pertahanan tersebut akan disusun ulang sehingga jauh lebih kokoh daripada sebelumnya.

Nah, berbeda dengan stres, depresi bersifat merusak. Depresi dapat menurunkan fungsi imun tubuh. Orang yang terkena depresi rentan terkena penyakit seperti flu dan demam.

Depresi juga menciptakan sikap pesimis. Seseorang menjadi lebih tertutup, lebih berjarak, dan lebih murung kalau terserang depresi. Hubungan dengan keluarga atau sahabat bisa rusak akibat sikap tersebut. Jika terus berlanjut, depresi dapat menjadi faktor pemicu kematian.

Oleh karena itu, setelah kita mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh depresi, kita harus belajar melepas perasaan tersebut. Jangan sampai kita menderita berkepanjangan akibat tenggelam dalam depresi.

Ada beberapa cara untuk mengatasi depresi. Latihan yoga dan olah napas secara rutin dapat meredakan depresi. Biarpun tidak memecahkan masalah yang menjadi pemicu depresi, setidaknya olah tubuh tersebut dapat membantu melepaskan emosi tersebut.

www.chopra.com
www.chopra.com
Stres memang sudah menjadi bagian dari gaya hidup masa kini. Namun demikian, bukan berarti kita tidak bisa hidup berdampingan dengan stres, sepanjang kita mengetahui cara untuk mengelola dan melepaskan perasaan tersebut dengan tepat. Dengan demikian, kita dapat terus menikmati hidup tanpa terus dibayangi oleh perasaan tersebut. Semoga hidup kita terbebas dari stres. Semoga kita hidup berbahagia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun