Korupsi---kata yang sudah sangat akrab di telinga kita. Dalam kehidupan sehari-hari, baik di media sosial, berita, atau bahkan di pembicaraan kita dengan teman, kita sering mendengar tentang penyalahgunaan kekuasaan yang merusak tatanan sosial dan ekonomi.Â
Namun, pernahkah kita berpikir bahwa ada cara untuk mengatasi masalah besar ini dengan cara yang sudah ada sejak negara ini berdiri? Salah satu jalan keluarnya adalah dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek pemerintahan.
Korupsi: Musuh Persatuan Bangsa
Korupsi bukan hanya soal uang yang hilang dari anggaran negara. Lebih dari itu, korupsi merusak fondasi utama bangsa ini, yaitu persatuan. Dalam sila ketiga Pancasila, kita diajarkan bahwa "Persatuan Indonesia" adalah landasan penting yang harus dijaga. Ketika aparat pemerintahan terjerat korupsi, kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah mulai terkikis. Hal ini menciptakan ketidakadilan dan ketidaksetaraan yang bisa memecah belah rakyat.
Contoh nyata dari hal ini adalah kasus korupsi e-KTP yang terjadi beberapa tahun lalu. Anggaran untuk proyek ini yang seharusnya digunakan untuk memodernisasi sistem administrasi kependudukan di Indonesia justru disalahgunakan oleh beberapa pejabat.Â
Akibatnya, selain merugikan negara hingga triliunan rupiah, masyarakat juga kehilangan kepercayaan terhadap integritas lembaga pemerintahan. Kepercayaan yang tergerus ini bisa memperburuk keretakan sosial dan memecah belah persatuan bangsa.
Pancasila Sebagai Solusi: Membangun Pemerintahan Berintegritas
Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam pemerintahan sangat penting untuk menciptakan sistem yang bersih dan berintegritas. Salah satu sila yang relevan adalah sila keempat, "Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan."Â
Nilai ini mengajarkan kita pentingnya pemimpin yang bijaksana dan transparan. Pemimpin yang berintegritas tidak akan mengambil keputusan yang merugikan rakyat demi keuntungan pribadi. Sebaliknya, mereka akan selalu mendengarkan suara rakyat dan memastikan kebijakan yang diambil mencerminkan kepentingan bersama.
Contoh penerapan nilai ini bisa dilihat dari langkah yang diambil oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam mengelola anggaran yang transparan dan membuka ruang bagi masyarakat untuk memberikan masukan.Â
Keputusan-keputusan yang diambil dalam pemerintahan tidak hanya berdasarkan pertimbangan pribadi atau kelompok, tetapi juga melalui diskusi dan musyawarah dengan melibatkan masyarakat. Kebijakan ini diharapkan dapat memperkuat kepercayaan rakyat dan mengurangi praktik korupsi dalam pemerintahannya.
Selain itu, sila kelima "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia" memberikan arah yang jelas tentang bagaimana seharusnya pemerintahan bekerja. Tanpa integritas, keadilan hanya akan menjadi slogan kosong. Korupsi, dalam bentuk apapun, jelas menghalangi tercapainya keadilan sosial. Pemerintah yang bersih dari korupsi akan bisa memastikan bahwa setiap warga negara mendapatkan hak-haknya secara adil---baik dalam pendidikan, kesehatan, atau kesempatan bekerja.
Solusi: Mewujudkan Pemerintahan yang Bersih
Bagaimana cara kita mewujudkan pemerintahan yang bersih dari korupsi? Salah satu langkah utama adalah dengan memperkuat sistem hukum yang tegas terhadap pelaku korupsi. Penegakan hukum yang adil akan memberi efek jera bagi pejabat yang berniat untuk menyalahgunakan kekuasaan mereka.
Contoh yang bisa dijadikan teladan adalah kasus KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) yang terus bekerja untuk memberantas korupsi di Indonesia, meskipun menghadapi banyak tantangan. Keberhasilan KPK dalam mengungkapkan kasus besar, seperti korupsi di kalangan anggota DPR, menunjukkan bahwa penegakan hukum yang kuat dan transparansi dapat memberikan efek jera kepada para pelaku.
Selain itu, masyarakat juga memiliki peran besar dalam memerangi korupsi. Dengan adanya transparansi dalam setiap kebijakan dan pengelolaan anggaran negara, masyarakat dapat mengawasi jalannya pemerintahan.Â
Misalnya, mendorong sistem e-government yang memungkinkan akses informasi lebih terbuka, seperti yang diterapkan di beberapa daerah. Dengan cara ini, masyarakat bisa ikut serta dalam mengawasi penggunaan dana negara dan mengidentifikasi praktik korupsi sejak dini.
Kesimpulan: Mari Jaga Integritas untuk Masa Depan yang Lebih Baik
Korupsi memang menjadi masalah besar yang mengancam masa depan bangsa. Namun, dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila---terutama dalam hal persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial---kita bisa menciptakan pemerintahan yang bersih, adil, dan berintegritas. Tentu saja, ini bukan tugas pemerintah saja, tetapi kita semua---sebagai warga negara---memiliki tanggung jawab untuk ikut menjaga dan mengawasi pemerintahan yang ada.
Apakah kamu siap berperan dalam menjaga integritas dan memperjuangkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari? Bersama-sama, kita bisa mewujudkan Indonesia yang lebih baik, bebas dari korupsi!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H