Mohon tunggu...
Adib Minanur Rohman
Adib Minanur Rohman Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Forestry boy

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pemanfaatan Lahan Non-produktif Menjadi Lahan Produktif Menanam TOGA (Tanaman Obat Keluarga) oleh PMM Kelompok 38 Gelombang 3

21 Agustus 2024   20:20 Diperbarui: 22 Agustus 2024   15:13 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang melaksanakan Program Pengabdian pada Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di SD Negeri Taman Jalan Desa Taman, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Selain itu, melalui PMM ini mahasiswa menyelenggarakan berbagai kegiatan positif pada masyarakat. Kegiatan pendampingan ini merupakan kegiatan di bawah naungan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Universitas Muhammadiyah Malang.

Kelompok 38 Gelombang 3 terdiri 5 anggota yaitu, Adib Minanur Rohman sebagai ketua pelaksana, Vistania Indra Lestari (Humas), Sherina Tasya Indani (Sekretaris), Elsa Dila Setiawan (Bendahara), Mokhamad Nur Faizin (Perlengkapan) serta Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) kita yaitu, Dwi Ratna Indra Hapsari, SH., MH. Kegiatan pemanfaatan lahan non produktif untuk menanam TOGA (Tanaman Obat Keluarga) dapat dijadikan pembelajaran dan pengalaman yang berharga bagi siswa-siswi SDN Taman. Langkah yang dilakukan untuk melaksanakan kegiatan ini ialah sebagai berikut.

Kegiatan pemanfaatan botol bekas untuk dijadikan pot tanaman/dok. pri
Kegiatan pemanfaatan botol bekas untuk dijadikan pot tanaman/dok. pri

1. Edukasi ke siswa-siswi mengenai pemanfaatan lahan yang akan digunakan dan mengenalkan tanaman toga. TOGA (Tanaman Obat Keluarga) adalah tanaman berkhasiat yang ditanam pada lahan pekarangan dan dikelola oleh keluarga.  TOGA ini diharapkan bisa menjadi upaya kesehatan promotif preventif untuk mengajak warga sekolah menjaga kesehatan secara mandiri, serta bisa menjadi alternatif pilihan pengganti ataupun pelengkap dari upaya kuratif atau pengobatan tradisional. 

2. Penyiapan alat dan bahan yang akan digunakan. Alat yang digunakan seperti Cangkul, Sekop, Kuas, dan Palu. Bahan yang digunakan seperti TOGA (kunyit, Laos, Jahe, Daun Jeruk), Pupuk organik, Air, Tanaman hias, Bambu, Botol bekas dan Cat.

3. Penyiapan lahan, seperti penggemburan tanah dan penambahan pupuk organik. Penggemburan tanah merupakan proses pengolahan tanah dengan tujuan untuk mengembalikan kesuburan tanah. Pupuk organik yang dipakai merupakan hasil produksi dari kelompok tani di Desa Taman. Produk pupuk ini memiliki kualitas yang sangat baik dalam menyuburkan tanah, terbukti dengan omset hingga mencapai 70 sampai 140 juta per tahunnya.

4. Pembuatan pot dari botol bekas. Kegiatan ini diawali dengan mengumpulkan botol bekas ukuran 1,5 liter, kemudian memotongnya dibagian tengah, lalu melubangin dibagian bawah dan mengecat botol sesuai dengan kreativitas kelompok masing-masing. Pot ini digunakan untuk tempat tanaman hias yang diletakkan di sekitar lahan toga. 

5. Menanam TOGA di lahan yang sudah disiapkan dan menanam tanaman hias di pot yang telah dibuat. Penanaman ini dilakukan oleh siswa-siswi kelas 4, 5 dan 6. Kegiatan ini dapat memberikan peluang bagi siswa untuk belajar tentang kerjasama tim, keberanian mengambil inisiatif, dan rasa memiliki terhadap lingkungan sekolah mereka.

6. Edukasi merawat tanaman yang telah ditanam. Pemberian edukasi ini bertujuan untuk menjaga tanaman agar tetap hidup dan dapat memberikan perasaan yang positif bagi siswa. Merawat tanaman juga dapat melatih siswa untuk bersikap tanggung jawab.

Penanaman TOGA di SDN Taman sebagai salah satu dari bagian Hilirisasi Hasil Penelitian UMM yang dapat membawa berbagai manfaat. Melalui program hilirisasi ini, lahan yang tidak terpakai di sekolah dapat dimanfaatkan oleh siswa-siswi sdn taman untuk menanam berbagai jenis tanaman obat. Kegiatan edukasi ini memberi wawasan baru tentang berbagai macam jenis tanaman obat yang meliputi manfaat dan cara budidayanya. Sehingga, siswa-siswi dapat belajar secara interaktif dan menyenangkan.

Kegiatan menanam Toga/dok. pri
Kegiatan menanam Toga/dok. pri
Selain aspek edukatif, program ini juga mengajarkan nilai-nilai kemandirian dan tanggung jawab kepada siswa Siswa-siswi terlibat langsung dalam merawat tanaman yang dapat membantu menumbuhkan rasa kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Siswa-siswi bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan, mulai dari penyiraman, pemupukan, hingga pemanenan. Hal ini dapat bermanfaat dalam perkembangan karakter mereka. 

Secara keseluruhan, program penanaman TOGA ini juga mendukung hilirisasi hasil penelitian umm dengan memberikan dampak positif kepada masyarakat sekolah dan sekitarnya. Tanaman obat yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku obat herbal maupun sebagai bahan olahan berbagai jenis makanan yang dapat digunakan oleh masyarakat SDN Taman. Program ini tidak hanya mengedukasi siswa tentang pentingnya tanaman obat, tetapi juga mendorong pemanfaatan lahan tidak terpakai secara optimal, sekaligus mengaplikasikan hasil penelitian dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, program ini menjadi contoh konkret bagaimana dunia pendidikan dan penelitian dapat bersinergi untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun