Pengumuman Mahfud MD sebagai Cawapres Ganjar Pranowo pada kontestasi Pilpres 2024 sebentar lagi bukanlah hal mengejutkan bagi saya. Nama Mahfud sudah santer disebut-sebut bakal jadi pendamping Ganjar. Akhirnya, benar juga. Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri mengumumkannya, Rabu (18/10/2023).Namun ada hal yang cukup mengejutkan bagi saya. Sesaat setelah Mahfud diumumkan jadi Cawapres Ganjar, tiba-tiba istri saya mengirim pesan melalui WA. Dia bilang, pada Pilpres 2024 dia akan lebih bersemangat menyalurkan hak politiknya.
Selama ini, sejauh yang saya tahu, mantan pacar saya itu cenderung apolitis meskipun selalu nyoblos saat pemilu. Adalah hal yang cukup mengejutkan saya ketika ia mengatakan jika Ganjar - Mahfud adalah pasangan yang "sama-sama manis.
Sebagai pendukung Ganjar, saya tentunya sangat senang. Selama ini, kami memang sangat jarang bicara soal calon yang akan kami pilih. Walaupun, saya selalu berusaha menjadikannya sebagai pendukung Ganjar.
Tapi, jika wajahnya tiba-tiba cemberut saat saya mulai membuka topik politik, ya saya pilih tidak melanjutkan. Toh tentunya saya akan pusing tujuh keliling jika sampai saya tak bisa "nyoblos" istri gara-gara beda pilihan capres. Wong siapapun presidennya, istri saya juga gak ganti ataupun nambah.
Kembali ke soal Ganjar - Mahfud yang menurutnya sebagai pasangan yang "sama-sama manis", rupanya tak berhenti sampai di situ. Hari ini kami banyak berbincang mengenai pasangan tersebut. Karena saya merasa istri sudah mulai jadi die hard-nya Ganjar - Mahfud, saya lebih banyak ngegongi_.
Ia mengatakan, jika Ganjar - Mahfud adalah orang-orang bersih yang layak jadi pemimpin negeri. Tanpa menyinggung sama sekali pasangan lain, terlebih yang belum berpasangan, menurutnya sepak terjang Ganjar dan Mahfud sudah terbukti secara konsisten.
Memang, kata dia, sebagai manusia biasa tentunya pasti punya kekurangan. Namun kekurangan Ganjar - Mahfud masih bisa dimaklumi karena sebagai pemimpin, tidak mungkin bisa menyenangkan semua orang.
"Pemimpin yang berusaha menyenangkan semua orang, pasti dia justru tak punya prinsip. Pemimpin harus bisa tegas dan memiliki prioritas yang jelas," kata dia saat kami makan malam.
Melihat sepak terjang Ganjar - Mahfud selama ini, kata istri saya lho yaa, dia yakin ada orang yang pastinya sakit hati, kecewa, khawatir, bahkan mungkin takut. Namun di sisi lain, jauh lebih banyak orang yang senang, bangga, dan berharap mereka bisa menerapkan prinsip-prinsipnya dalam sistem pemerintahan yang lebih besar, yakni Indonesia.
Kami berdua pun membayangkan jika Indonesia dipimpin Ganjar - Mahfud. Kami akan punya presiden dan wakil presiden yang konsisten dalam menjalani komitmen, murah senyum tapi tegas, cerdas mencerahkan tanpa pernah kelihatan pamer kepinteran, menempatkan dirinya di jalan kebenaran meskipun harus berenang sendirian melawan arus, dan pastinya jadi orang terdepan dalam membongkar serta memberantas perilaku koruptif.
"Dari semua calon yang ada, saya yakin mereka yang paling berani membabat korupsi, terbuka, melayani, melindungi semua warga negara, dan berdiri sebagai pemimpin Indonesia. Bukan sebagai kader partai, golongan, ras, suku, maupun agama tertentu. Ganjar - Mahfud sama seperti kita, bagian dari Indonesia. Aku setuju denganmu. Ganjar - Mahfud tak ada pahit-pahitnya," kataku sambil menariknya ke bilik suara kami untuk pencoblosan malam ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H