Mohon tunggu...
Adi MC
Adi MC Mohon Tunggu... Administrasi - Lectio contra est

''Kemanusiaan di atas segalanya"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menemukan Jati Diri Orang Rote dari Petikan Sasando

6 Januari 2022   10:49 Diperbarui: 6 Januari 2022   11:05 867
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gambar Sasando pada tahun  1886 yg di ambil dari webaite pemkab Rote Ndao.
Gambar Sasando pada tahun  1886 yg di ambil dari webaite pemkab Rote Ndao.
Sejarah sasando/sasandu dalam cerita Rakyat 
Sasando itu merupakan alat musik milik tanah leluhur kami, dahulu ketika itu nenek moyang kami bernama Lunggi Lain dan Balok Ama Sina menggembalakan hewan di padang dan menyadap tuak, saat itu mereka sedang mengambil daun-duan lontar muda untuk membuat Haik/tempat/wadah penampung tuak. 

Ketika Haik  itu dibentuk setengah bola di antara ruas-ruas jari daun lontar itu terdapat benang/serat yang dalam penyebutan masyaratakat disebut fafik.
Fafik  inilah yang kemudian ditarik kencang menyerupai senar dan kemudain dipetik dan ternyata menghasilkan bunyi-bunyian. 

Dari sinilah kemudian menjadi titik awal yang membuat Lunggi Lain dan Balok Ama Sina mengembangkannya menjadi alat musik sasando. Mereka membuat sasando dengan menirukan bunyi nada pada Gong. Ide ini kemudian berlanjut hingga saat ini sasando sudah banyak mengalami perubahan dan sudah menjadi cirikhas dari masyarakat di Rote Ndao.

Awal mulanya Sasando dipakai sebagai alat musik untuk mengiring mereka untuk bergembela ataupun menyadap tuak atauoun sebagai upacara adat di kematian, pernikahan dan penyambutan tamu, lagu-lagu yang dinyanyikanpun dan diiringi biasanya menggambarkan kehidupan sosial sehari-hari masyarakat di sana. Kemudian setelah mengalami perkembangan hingga saat ini sansando dipakai sebagai hiburan dalam acara-acara perayaan dan lagu yang dimaikanpun sudah berupa lagu-lagu pop dan lain sebagainya.

Sekian. 

Nb: ada beberapa versi cerita rakyat mengenai sasando.  Penulis hanya me memakai salah satunya saja karena di rasa lebih punya nilai historis dan masul akal. 

Terima Kasih dan Sodamolek. 

AMCS

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun