Mohon tunggu...
Adi Bermasa
Adi Bermasa Mohon Tunggu... Jurnalis - mengamati dan mencermati

Aktif menulis, pernah menjadi Pemimpin Redaksi di Harian Umum Koran Padang, Redpel & Litbang di Harian Umum Singgalang, sekarang mengabdi di organisasi sosial kemasyarakatan LKKS Sumbar, Gerakan Bela Negara (GBN) Sumbar, dll.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ayo Populerkan Perhiasan Emas dari Solok Selatan

4 November 2019   21:47 Diperbarui: 4 November 2019   21:57 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KAWASAN Solok Selatan, Sumatera Barat, terkenal sebagai daerah penghasil emas. Sudah sangat lama emas terpendam di daerah ini dan ditambang dengan usaha tidak resmi. Meski aparat berwajib tak terhitungkan lagi beraksi menangkap penambang liar beroperasi, namun pendompeng ilegak tak kunjung jera.

Mungkin saja belum ada gerakan menakutkan yang diterima penambang emas liar itu. Kalau pelakunya melanggar aturan berlaku, tentu pantas dihadapkan ke 'meja hijau'.

Emas di Solok Selatan dan sekitarnya sudah lama dikuras. Namun sayang, kenapa daerah ini belum populer dengan perhiasan emas dan peraknya? Ini jelas problema. Pantas daerah ini belajar ke Martapura di Kalimantan Selatan. Belum ke Kalimantan Selatan namanya kalau belum ke Martapura.

Tentu sudah banyak pejabat pemerintahan Solsel berkunjung ke Martapura, termasuk pemuka warganya. Namun apa yang dinikmati, dilihat, dan dirasakan berkaitan teknologi dan perkembangan perhiasan di Kalsel tak 'berpindah' ke Solok Selatan.

Sudah sangat layak industri rakyat berupa perhiasan emas, intan, dan perak muncul di Solok Selatan. Kalau kehebatan perajin emas dan perak di Martapura berkembang pula di Solok Selatan jelas suatu kemajuan yang sangat berarti. 

Untuk itu, sangat pantas tim dari Solsel menyerap cara keberhasilan Martapura dalam mengolah dan mengembangkan kekayaan emas dan peraknya. Semuanya resmi di bawah bimbingan pemerintah. Tak ada lagi yang liar-liar dan tak ada lagi oknum yang berkuasa.

Kalau semuanya sudah resmi, biasanya keamanan terkendali. Pajak tambang masuk ke kas pemerintah serta beragam pendapatan lainnya, seperti yang sudah dinikmati sejak lama di Martapura Kalimantan Selatan.

Tak habis-habisnya emas dan perak hasil penambangan rakyat di Kalimantan Selatan. Sangat terasa, Martapura sebagai 'kota emas'. Selalu ramai pendatang. Kesejahteraan warganya yang bergerak dalam usaha perhiasan emas pun terlihat menggembirakan.

Jika kesejahteraan masyarakat Solok Selatan yang buminya kaya akan emas masih saja stagnan, tentu kondisi itu cukup memperihatinkan. Bayangkan, emas yang diturunkan Allah pada umatnya di ranah 'Sarantau Sasurambi' dianggap tak disyukuri dengan mengolahnya jadi barang berharga. Yang muncul malah beragam aksi liar. Penambangan liar dan jual beli mas liar yang hanya mensejahterakan segelintir kalangan saja.

Di era keterbukaan sekarang sudah saatnya kita semua berfikir positif untuk kemajuan negeri ini. Kehebatan Martapura dengan emas, intan, dan berliannya sudah pantas disalin Solok Selatan. Percayalah, bersama kita bisa mensejahterakan negeri ini dalam arti yang positif. Insyaallah. *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun