Mohon tunggu...
Adi Bermasa
Adi Bermasa Mohon Tunggu... Jurnalis - mengamati dan mencermati

Aktif menulis, pernah menjadi Pemimpin Redaksi di Harian Umum Koran Padang, Redpel & Litbang di Harian Umum Singgalang, sekarang mengabdi di organisasi sosial kemasyarakatan LKKS Sumbar, Gerakan Bela Negara (GBN) Sumbar, dll.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tragedi Wamena dan Imbauan Kapolda Papua

2 Oktober 2019   21:30 Diperbarui: 2 Oktober 2019   21:29 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anggota polwan Polda Papua melaksanakan kegiatan trauma healing kepada para korban pengungsi kerusuhan di Wamena, di lokasi pengungsian Pangkalan TNI AU Manuhua Detasemen Wamena, Selasa (1/10/2019). (FOTO: tribratanews.papua.polri.go.id)

Sekilas tampak Kota Wamena di pedalaman Papua menjanjikan masa depan yang baik. Udaranya sejuk dengan kotanya yang dikelilingi pebukitan dan pegunungan Jayawijaya. Gerak perekonomiannya menjanjikan. Peran perantau dalam menjalankan roda perekonomian juga membaur dengan warga Papua.

Namun, peran pendatang memang tampak lebih aktif dalam meggaet pengunjung mampir ke tempat mereka berjualan. Bahkan, oleh-oleh wisata khas Papua 'koteka' kelihatannya bukan warga Papua yang menjualnya.

Kerusuhan di Wamena cukuplah sekali saja. Kerugian moril dan material sungguh luar biasa. Pantas semua pihak saling berkaca diri. Tak perlu saling salah-menyalahkan. Akui saja 'titik lemah' dari peristiwa yang mengalirkan darah dan air mata di tanah Papua ini.

Miliaran rupiah dana tentu sangat dibutuhkan untuk merehab beragam fasilitas yang hancur. Mari kita terus membangun Papua untuk kesejahteraan 'Bumi Cendrawasih' yang sebenarnya kaya-raya dengan hartanya yang masih banyak terpendam.

Papua, bersama kita bisa. Bahagialah Tanah Jayawijaya untuk Indonesia tercinta. Menjauhlah segala problema dari tanah timur yang kaya raya ini. Insyaallah. *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun