Berandai-andai saja kita: "belum bisa''. Tak apa-apa. Namun, ada yang patuh. Mereka bersedia berbhakti ala Rahmad. Syukur. Dialah yang mengerti dan paham tentang jagung penumbuh sejahtera anak negeri ini.
Rahmad pun dan kelompoknya harus siap dengan beragam hambatan dan cemeeh. Jangan patah semangat. Tampilkan program jagung itu berkelanjutan sampai mereka terkesima dalam arti yang positif.
Lima puluh Kota, ibarat tanah sorga terlempar ke dunia, beragam yang dikandungnya. Emas, berlian, batubara mengendap di hutan belantara. Hanya jadi cerita. Tak diolah juga. Entah mengapa.
Banyak lagi sebenarnya program Rahmad dan kawan_kawan. Kinilah saatnya dibangkitkan program positif mensejahterakan 'urang kampuang awak'. Semoga Rahmad mampu 'mambangkik batang tarandam', yang seakan sudah keropos dimakan usia.
Hanya kodrat Allah lah penentu masa depan. Kita hanya berusaha. Insyaallah, bersama kita bisa. *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H