Mohon tunggu...
Adi Bermasa
Adi Bermasa Mohon Tunggu... Jurnalis - mengamati dan mencermati

Aktif menulis, pernah menjadi Pemimpin Redaksi di Harian Umum Koran Padang, Redpel & Litbang di Harian Umum Singgalang, sekarang mengabdi di organisasi sosial kemasyarakatan LKKS Sumbar, Gerakan Bela Negara (GBN) Sumbar, dll.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Tuan Kadhi, Menteri Ternama "Kabinet" Raja Pagaruyung Aditiawarman

17 Oktober 2018   09:49 Diperbarui: 17 Oktober 2018   10:09 600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SALAH seorang intelektual Sumbar, Dr. H. Nurasa Darun, MA, menulis tentang Tuan Kadhi yang jabatannya setingkat Menteri Agama dan Pendidikan semasa Minangkabau diperintah Raja Pagaruyung Aditiawarman sekitar pada abad ke-17 Masehi.

Sampai sekarang, hasil karya Tuan Kadhi dengan nama kecilnya Mas'ud masih dapat dilihat yaitu rumah ibadah di Jorong Kotogadang, Nagari Padangganting, Kabupaten Tanahdatar. Bentuknya sekarang sudah lebih bagus dari sebelumnya di mana keseluruhan bangunannya terdiri dari beragam jenis kayu.

Di samping surau, Tuan Kadhi juga melengkapinya dengan tempat berwudhu dan tempat mandi. Anehnya, air untuk mandi sekaligus dipakai untuk berwudhuk itu sejak dulunya terlihat keruh memutih. 

Namun, air itu bisa dimanfaatkan untuk mencuci kain dan hasilnya sangat bersih. Karena airnya terus saja keruh dan memutih, populerlah sejak dulunya dengan sebutan 'kolam karuah'. Sementara rumah ibadahnya bernama 'Surau Kolam Karuah'.

Peninggalan Tuan Kadhi yang terbilang unik itu sudah begitu populer di daerah setempat, bahkan sampai ke luar daerah. Sehiungga, 'Kolam karuah' yang unik ini sering dikunjungi pendatang dan mereka juga sholat berjemaah di Surau Kolam Karuah.

GAPURAmasuk menuju Surau TuanKadhi di NagariPadang Ganting, Tanahdatar. (GOOGLE MAPS)
GAPURAmasuk menuju Surau TuanKadhi di NagariPadang Ganting, Tanahdatar. (GOOGLE MAPS)
Surau Karuah Tuan Kadhi di Padang Ganting, Tanahdatar. (DOK. PRIBADI)
Surau Karuah Tuan Kadhi di Padang Ganting, Tanahdatar. (DOK. PRIBADI)
DR. Nurasa Darun (dua dari kiri) yang menulis buku Tuan Kadhi. (DOK. PRIBADI)
DR. Nurasa Darun (dua dari kiri) yang menulis buku Tuan Kadhi. (DOK. PRIBADI)
Komplek pemakaman Tuan Kadhi di Padangganting. (DOK. PRIBADI)
Komplek pemakaman Tuan Kadhi di Padangganting. (DOK. PRIBADI)
Makam Tuan Kadhi yang terawat baik. (DOK PRIBADI)
Makam Tuan Kadhi yang terawat baik. (DOK PRIBADI)
Kolam karuah dengan airnya selalu memutih terdapat di samping surau. (DOK. PRIBADI)
Kolam karuah dengan airnya selalu memutih terdapat di samping surau. (DOK. PRIBADI)
Tokoh terkemuka Nahdatul Ulama Sumbar, H. Zainal MS SH, sekaligus Ketua Majelis Dakwah Islamiyah Sumbar, mengaku sangat terkesan dengan ketokohan Tuan Kadhi yang mampu membawa ummat pada masanya jadi pemeluk Islam. Zainal MS mengibaratkan ketokohan Tuan Kadhi ibarat mutiara dalam lumpur. Dia juga menyampaikan rasa salut kepada DR. Nurasa Darun yang berhasil menulis buku tentang peranan Tuan Kadhi.

"Tentu saja buku dengan jumlah halaman ratusan lembar itu pantas mengilhami kita atas usaha dan kerja keras Tuan Kadhi semasa pengabdiannya dulu pada abad ke-17 tersebut," ucap Zainal MS.

Meski buku Tuan Kadhi itu belum banyak beredar di Sumbar, namun sudah sepantasnya Pemprov Sumbar, perguruan tinggi negeri dan swasta serta pemerintah kota dan kabupaten berkenan memperkaya koleksi perpustakaannya dengan buku Tuan Kadhi itu. Setidaknya, hal itu merupakan upaya pemeliharaan terhadap sejarah dan peninggalan fisik yang dirintis oleh tokoh-tokoh terdahulu.

Buku yang ditulis DR. H. Nurasa Darun itu terbilang lengkap isinya berkisar latarbelakang hidup dan perjuangan Tuan Kadhi dalam menyejahterakan rakyat pada era pemerintahannya. Bagaimanapun juga, Tuan Kadhi sudah berbuat pada masanya dengan bukti peninggalannya yang terpelihara sampai kini. Bahkan makamnya yang berlokasi di Padangganting Tanahdatar masih terpelihara baik berkat turun tangannya pemerintah daerah dalam merenovasinya. *

NAGARIPadang Ganting yang asri dengan jalan aspal yang mulus membentang. (GOOGLE MAPS)
NAGARIPadang Ganting yang asri dengan jalan aspal yang mulus membentang. (GOOGLE MAPS)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun