MESKI Walikota Padang Ir. H. Mahyeldi Ansharullah sedang cuti dari jabatannya karena bertarung kembali sebagai petahana dalam Pilkada Padang yang digelar 27 Juni nanti, namun kegiatannya sama sekali tidak berkurang. Selain mempersiapkan diri untuk menghadapi pilkada, walikota yang juga juga seorang ustaz itu juga sibuk dengan kegiatan melayani jemaah di Bulan Ramadan ini.
Mulai dari memberi materi kuliah subuh, kultum zuhur, ceramah tarawih, bahkan beragam pertemuan sosial atas permintaan warga kota membuat hari-hari Mahyeldi cukup padat dengan berbagai agenda kegiatan. Â
Seperti pada acara peringatan Nuzul Quran. Mahyeldi yang pada pilkada nanti bersaing dengan petahana Wakil Walikota Emzalmi itu tampil mengisi ceramah di Musala Muhsinin, Kelurahan Flamboyan Baru, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, 1 Juni 2018 lalu.
Dalam ceramahnya, Mahyeldi mengajak semua elemen masyarakat untuk terus berusaha maksimal membina generasi muda berkualitas. Sebab masa depan bangsa terletak pada generasi muda.
"Kalau generasi mudanya berkualitas, pasti bangsa ini hebat," ujar Mahyeldi.
Pemuda, lanjutnya, diharapkan punya pemikiran besar untuk kemajuan. Kalau pemudanya berkualitas, otomatis umat Islam juga akan berkualitas. Pasalnya, mayoritas penduduk negeri ini adalah umat Islam.
"Diharapkan generasi muda Islam terus memacu dirinya untuk mencapai kemajuan. Kenyataan sudah membuktikan bahwa generasi muda Islam asal Sumbar satu persatu muncul ke depan. Di antaranya Archandra Tahar yang merupakan Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral(ESDM). Bahkan dari Padang juga ada nama Sulthana Nashira, siswa SMA 10 Padang yang sukses tampil di Qatar sebagai hafiz Alquran dunia. Kita sudah punya anak hebat yang bermunculan dari Padang ataupun Sumatra Barat," papar Mahyeldi.
Menurutnya, membina generasi muda hebat perlu terus meningkatkan kebersamaan. Di antaranya dimulai dari rumah tangga, terus ke sekolah, dan ke rumah ibadah. Jika pendidikan anak di rumah hebat oleh orangtuanya, begitu juga di sekolah, serta anak rajin beribadah di masjid dan musala, niscaya akan lahir anak-anak cerdas, calon pemimpin negeri ini di masa depan.
"Di sampung upaya maksimal kita untuk terus memajukan negeri ini, juga tidak sedikit problema menggoyahkan generasi muda, menghancurkan mereka dengan beragam kejahatan melalui narkoba, LGBT dan cara-cara jahat lainnya. Banyak yang tidak suka negeri ini hebat. Celakanya, pemecah belah, penghasut, pemfitnah juga sangat besar bahayanya.
Sebagai umat Islam, mari kita berbuat baik untuk negeri ini. Kita bangun Padang berlandaskan pemikiran cerdas. Namun membangun Padang tidak bisa dengan memperlihatkan pangkal lengan yang kuat. Mari kita bangun Padang dengan berbuat baik yang diterima akal sehat masyarakat," ajak Mahyeldi.
Lebih lanjut disampaikannya, keterbatasan ekonomi bukanlah hambatan dalam melaksanakan pembangunan. Yang perlu adalah keseriusan bersama. Hal itu sudah banyak buktinya dilakukan di Kota Padang.