Mohon tunggu...
Adi Bermasa
Adi Bermasa Mohon Tunggu... Jurnalis - mengamati dan mencermati

Aktif menulis, pernah menjadi Pemimpin Redaksi di Harian Umum Koran Padang, Redpel & Litbang di Harian Umum Singgalang, sekarang mengabdi di organisasi sosial kemasyarakatan LKKS Sumbar, Gerakan Bela Negara (GBN) Sumbar, dll.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Frisca Chairunnisa dan Kisah Suksesnya Mengembangkan Kuliner Hidroponik

18 Juli 2017   21:55 Diperbarui: 19 Juli 2017   04:03 4243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
FRISCA di Hidroponik Green Farm miliknya. (DOK ADI BERMASA)

MEMANG pantas kiranya alumni Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Andalas (Unand), Frisca Chairunnisa, terpilih sebagai Pemuda Pelopor tingkat Kota Padang, Sumatera Barat. Sebab, di usianya yang masih belia, 24 tahun, Frisca suskes mengembangkan empat usaha bisnis sekaligus di bawah naungan 'Blasta Grup', yang salah satunya bergerak dalam bidang 'kuliner hidroponik' memanfaatkan latar belakang keilmuannya sebagai sarjana pertanian. Selain itu, Frisca juga menggarap bidang usaha pertanian yang dinamai 'Hidroponik Green Farm' dan 'Korean Food Cafe'.

Blasta Hidroponik Green Farm yang dikembangkan Frisca itu berada di pusat keraiaman Kota Padang, persisnya di Jalan Jati ll Nomor 27, di dalam komplek Pendidikan DR. H. Abdullah Ahmad, Kelurahan Sawahan, Kecamatan Padang Timur. Di 'laboratorium kecilnya' yang didirikan di halaman rumahnya, terdapat beragam sayuran segar yang tumbuh subur.

Hebatnya, di tempat tinggalnya itu juga ada kafe miliknya yang menyediakan beragam makanan dan minuman khas Korea dengan bahan baku mayoritas bersumber dari tanaman Blasta Hidroponik Green Farm miliknya.

FRISCA di Hidroponik Green Farm miliknya. (DOK ADI BERMASA)
FRISCA di Hidroponik Green Farm miliknya. (DOK ADI BERMASA)
Di antara makanan dan minuman khas Korea yang dihidangkan pada tamu-tamu Blasta Cafe adalah kimchi sigae, sejenis sup yang dengan aneka sayuran dan tahu. Rasanya sedikit pedas. Semakin enak jika sup itu dinikmati dengan nasi putih.

Ada lagi ramyeon, mie khas Korea yang memiliki cita rasa pedas dengan kaldu sayuran, kimbab sejenis nasi gulung dengan sayur, telur dadar, sosis, dibalut rumput laut. Kemudian jajangmyeon, semacam mie kacang hitam, mekbokki berupa kue beras pedas, gyeran marisama dengan telur dadar gulung.

Pengunjung dapat menikmati aneka suguhan itu dengan memilihnya pada daftar menu yang disediakan di masing-masing meja pada kafe yang dimanajeri langsung Frisca, gadfis manis berpenampilan imut-imut itu.

Naluri bisnis Frisca sepertinya cukup tajam. Dibukanya pusat perbelanjaan Trans Mart di Padang, Frisca langsung tampil dengan menghadirkan 'Blasta Cafe' di mall tersebut. Bahkan, kata Frisca, dia ditawarkan untuk membuka Blasta Cafe di seluruh Trans Mart se-Indonesia yang belum memiliki suguhan kuliner khas Korea. Namun, Frisca masih pikir-pikir dengan tawaran itu.

KIMCI sigae atau Sup Korea yang disukai pengunjung karena sitarasanya yang khas dan menggugah selera. (DOK ADI BERMASA)
KIMCI sigae atau Sup Korea yang disukai pengunjung karena sitarasanya yang khas dan menggugah selera. (DOK ADI BERMASA)
"Saya sengaja menampilkan kuliner khas Korea karena makanannya kebanyakan dibuat dari sayuran yang diolah alami tanpa bahan kimia. Itupula yang menjadi salah satu faktor yang membuat masyarakat negara itu cerdas dan sejahtera," ulas Frisca kepada KORAN PADANG, kemarin.

Dia menilai perekonomian Korea Selatan tumbuh pesat sejalan dengan Jepang, Cina,dan Amerika, dipengaruhi oleh pembinaan rumah tangganya dimana sejak usia dini, anak dibiasakan dengan suguhan menu yang alami, seperti sayur-sayuran.

Jus sayur ala Korea ala Frisca. (DOK ADI BERMASA)
Jus sayur ala Korea ala Frisca. (DOK ADI BERMASA)
Menurutnya, masakan korea juga sehat dikonsumsi oleh ibu-ibu hamil karena terbuat dari bahan alami dan diolah secara alami juga. "Semoga anak yang dikandung nanti cantik dan cerdas seperti orang-orang Korea. Tentu Allah yang menentukan dan kita hanya berusaha untuk itu," kata Frisca smabil tersenyum.

Disebutkannya, kafe yang dikelolanya itu terus meningkat peminatnya. Bukan dari kalangan anak muda saja, namun pegawai pemerintah dan swasta serta kalangan umum juga menjadi berdatangan ke Blasta Cafe yang buka pukul 10.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB. *

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun