Mohon tunggu...
Adi Bermasa
Adi Bermasa Mohon Tunggu... Jurnalis - mengamati dan mencermati

Aktif menulis, pernah menjadi Pemimpin Redaksi di Harian Umum Koran Padang, Redpel & Litbang di Harian Umum Singgalang, sekarang mengabdi di organisasi sosial kemasyarakatan LKKS Sumbar, Gerakan Bela Negara (GBN) Sumbar, dll.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sudah Saatnya Memodernisasi Transportasi Massal di Kota Padang

28 Februari 2017   10:36 Diperbarui: 28 Februari 2017   10:43 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dikhawatirkan,jika problema perlalulintasan di Kota Padang tidak segera diatasi, maka hampir dapat dipastikan ibuprovinsi Sumatra Barat ini kesemrawutannya akan semakin memusingkan.

Ribuan mahasiswa Universitas Andalas (Unand) yang berkampus di Bukit Limau Manis hanya dilayani oplet dari pusat kota. Begitu juga mahasiswa IAIN Imam Bonjol yang sudah memanfaatkan kampus baru di Balaigadang, Kecamatan Kototangah, hanya dilayani bus milik Pemko Padang ‘Kokopaman’ yang kondisinya sudah usang.

Bayangkan, puluhan ribu pelajar dan mahasiswa saat ini menunggu pelayanan lalulintas agar semakin baik di Padang. Untuk itu, jelas peranan Dinas Perhubungan bersama mitranya sangat menentukan.

Begitu juga kemacetan di berbagai jalan raya yang sungguh menyebalkan dan jumlah bus 'Trans Padang' yang masih sedikit dan baru melayani satu, Pasar Raya - Lubukbuaya PP. Armadanya sudah mendesak untuk ditambah. Bahkan rute ke Kampus Unand, Bypass, Belimbing, Telukbayur, dan Bungus, sangat diharapkan bisa dilayani armada angkutan kota moderen seperti 'Trans Padang'.

Di samping itu, yang butuh penanganan lebih cepat lagi adalah kesemrawutan lalulintas di berbagai kawasan. Pemko Padang c/q Dinas Perhubungan sangat diharapkan kegesitannya sebagai perpanjangan tangan Walikota dalam mengatasi beragam problema di bidang lalulintas.

Pelayanan 'Trans Padang' yang kelihatannya sangat disukai warga, sudah pantas ditambah jumlah armada dan rutenya. Untuk itu, dibutuhkan investor dalam bidang angkutan kota ini. Bisa juga koperasi angkutan kota dimaksimalkan perannya untuk ikut masuk dalam grup 'Trans Padang'. Pihak Trans Padang diharapkan juga mau dan mampu bersinergi dengan koperasi angkutan kota (oplet) untuk bersama-sama memajukan transportasi di kota tercinta ini.

Kalau terjadi saling pengertian dalam upaya memodernisasi angkutan kota secara bertahap 'antar semua kepentingan', tentu pelayanan publik, terutama angkutan, semakin melegakan.

Membangun dan meningkatkan pelayanan angkutan pada warga kota bukan dengan cara membunuh angkutan kota (oplet) yang sudah beroperasi cukup lama. Tapi, beri pengertian positif pada pemilik oplet itu agar bersedia mengembangkan usahanya semacam Trans Padang.

Misalnya saja untuk rute yang mendesak, seperti Pasar Raya - Lolong - Lubuk Buaya pulang pergi. Silahkan pengusaha oplet putih atau oranye mengambil kesempatan tersebut. Begitu juga ke Kampus Unand serta rute lainnya yang selama ini hanya dilayani oplet.

Modernisasi angkutan kota di Padang ini agar dimaknai sebagai upaya penyesuaian diri dengan semakin majunya perkembangan ibukota propinsi Sumbar ini.

Padang yang punya berbagai forum untuk mendukung kemajuan kota ini sudah saatnya 'bangkit dari tidurnya', termasuk dalam memajukan pelayanan lalulintas atau transportasi massal warganya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun