Mohon tunggu...
Adi Bermasa
Adi Bermasa Mohon Tunggu... Jurnalis - mengamati dan mencermati

Aktif menulis, pernah menjadi Pemimpin Redaksi di Harian Umum Koran Padang, Redpel & Litbang di Harian Umum Singgalang, sekarang mengabdi di organisasi sosial kemasyarakatan LKKS Sumbar, Gerakan Bela Negara (GBN) Sumbar, dll.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

DDII dan Pak Natsir dalam Kenangan dan Ingatan

27 Juli 2016   06:12 Diperbarui: 27 Juli 2016   06:34 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam musyawarah Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Sumbar, 23-24 Juli lalu, semua tentang 'keperkasaan' Pat Natsir muncul kembali dalam ingatan penulis. Teringat puluhan tahun silam, penulis yang waktu itu masih junior sebagai wartawan, mengekpos peresmian rumahsakit 'semi permanen' Yarsi oleh Pak Natsir, di Jalan Sudirman, bersebelahan dengan kampus pasca-sarjana IAIN Imam Bonjol sekarang. Beritanya kemudian terbit di suratkabar Singgalang sebagai headline, juga dikirimkan ke Majalah Panjimas Pimpinan Buya HAMKA.

Sebagian hadirin peserta Musywil DDII Sumbar (DOK. PRIBADI)
Sebagian hadirin peserta Musywil DDII Sumbar (DOK. PRIBADI)
Saat ini, yarsi Sumbar terus berkembang dan syukur alhamdulillah, Yarsi saat ini dipimpin DR. Zainul Daulay, anak muda Islami yang diharapkan tampil sebagai tokoh Islam Indonesia masa depan.

Khusus DDII yang dirintis pendiriannya oleh Pak Natsir sekeluarnya dari 'penjara Soekarno', secara nasional terus berkembang. Khusus di Sumatra Barat, entah kenapa, penulis agak miris. Tidak begitu kelihatan 'tongkat estafet'-nya saat ini. Namun, harapan tetap besar semoga DDII dengan Musywil ini akan kembali sadar untuk melanjutkan cita-cita besar Pak Natsir, memunculkan dakwah yang sejuk untuk kejayaan ummat.

Kita boleh bernostalgia dengan kehebatan Pak Natsir, tapi nama besarnya mari terus dipelihara dengan memperlhatkan bukti nyata melalui program yang sudah berhasil dinikmati ummat negeri ini. Mampukah kita? Mari kita jawab dengan bukti nyata dengan 'kerja' diridhoi Allah SWT.

Pantas rasanya kita support DDII, dan marilah jasa Pak Natsir kita kenang dan ingat selalu untuk diteruskan perjuangannya! Aamiin.

Padang, 27 Juli 2016,

Salam Kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun