“Insyaallah, secara bertahap d’Besto bisa berkibar merata di bumi Indonesia. Kita buktikan bahwa kita bisa menyaningi kuliner luar negeri yang kebanyakan baru merambah kota-kota besar di Indonesia,” ujarnya.
Dari 165 cabang d' Besto', Eva dan Setyajid mempekerjakan kayawan tetap 1.000 orang dan 1.000 orang lagi tenaga harian.
“Kami juga punya beragam amal usaha untuk menolong kaum dhuafa, baik di kampung suami, Bojonegoro, maupun di Jakarta,Bogor dan Ampanggadang Limapuluh Kota,” katanya.
Yang menonjol adalah membantu lembaga pendidikan Islam, membangun rumah tahfiz Quran, dan banyak lagi yang lain, termasuk membantu mahasiswa IPB yang dhuafa. Jumlahnya berasal dari Minang sekitar 650 orang dan sekitar 50 persen di antaranya adalah dhuafa.
Begitulah, kisah sukses Eva Amir bersama suaminya Setyajid, yang dianugerahi tiga anak. Pertama, dokter Shinta, kedua Renggo, mengabdi di ESQ Indonesia Arie Ginanjar dan si bungsu Amanda yang masih bersekolah di SMA Madaniyah Jakarta.
Terakhir, Eva menuturkan yang berminat dapat bergabung bersama d' Besto dengan menghubungi kantor pusat PT Setyanda Duta Makmur di Jln M. Kahfi 1 Gg. Pembangunan No. 55, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H