Mohon tunggu...
Adi Bermasa
Adi Bermasa Mohon Tunggu... Jurnalis - mengamati dan mencermati

Aktif menulis, pernah menjadi Pemimpin Redaksi di Harian Umum Koran Padang, Redpel & Litbang di Harian Umum Singgalang, sekarang mengabdi di organisasi sosial kemasyarakatan LKKS Sumbar, Gerakan Bela Negara (GBN) Sumbar, dll.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mereka Lanjut Usia di Antara Kemesraan dan Kepasrahan

31 Mei 2016   11:25 Diperbarui: 31 Mei 2016   11:35 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua Baznas Sumbar Prof.DR. H. Samsulbahri Khatib menyerahkan kursi roda bagi lanzia tak mampu lagi berjalan. (DOK. PRIBADI)

Ketua Baznas Kota Padang Episantoso menyerahkan paket pada utusan lanjut usia. (DOK. PRIBADI)
Ketua Baznas Kota Padang Episantoso menyerahkan paket pada utusan lanjut usia. (DOK. PRIBADI)
Mereka tampak masih mesra. Walau usia pernikahannya ada yang lebih 65 tahun. Berbimbingan dan bergandengan di antara pasangan suami istri itu. Pakaian mereka bersih. Lelaki berpeci, perempuan berselendang jilbab. Namun, ada juga di antara lanjut usia itu keadaannya yang membuat siapa yang melihat jadi terenyuh. Seperti stroke. Pasrah dan dipapah keluarganya. Hanya saja, semangat hidupnya masih tinggi. Meski naik becak motor sekalipun, didampingi anak atau cucunya, namun kehadiran kalangan lanjut usia di 'palanta' Rumah Dinas Walikota Padang, H. Mahyeldi Ansharullah, Senin (30/5), sungguh sebuah pemandangan yang mengharukan.

Sekitar 300 warga lanjut usia, sehat, dan stroke dengan beragam kelemahan fisiknya, dari pagi sampai siang, berkumpul di rumah dinas Walikota. Banyak yang datang pakai becak motor. Ada yang berpasangan suami-istri. Ada yang sendirian. Dan dari ratusan lansia itu, sangat minim yang datang dengan taksi. Hanya sekitar dua taksi Bluebird yang terlihat masuk ke halaman 'palanta', lokasi acara peringatan hari lanjut usia nasional tingkat Kota Padang.

Tergambar dari kehadiran lanjut usia itu bahwa mereka hidup dalam suasana kesederhanaan. Bahkan mereka rata-rata hidup di bawah binaan anak atau cucunya. Namun, dipastikan di antara mereka yang masih sehat tetap mandiri.

Pimpinan Toko Pembangunan & Co. Padang menyerahkan paket pada warga lanjut usia. (DOK. PRIBADI)
Pimpinan Toko Pembangunan & Co. Padang menyerahkan paket pada warga lanjut usia. (DOK. PRIBADI)
Di Sumatra Barat, konon, Padang yang merayakan hari lanjut usia tersebut. Walikota bersama istri, Harneli Bahar menjamu mereka makan nasi kotak. Bahkan ada yang membawa pulang nasi pemberian Walikota itu. Ada lagi piagam penghargaan, hadiah, dan bungkusan makanan bergizi dari panitia yang diusahakan melalui sponsor. Di antaranya Bank Nagari, Baznas Sumbar, Baznas Padang, PDAM Padang, Toko Pembangunan & Co, dermawan Samsir Alam, Bachtiar Kahar, anggota DPRD Sumbar Rahayu Purwanti, serta Koperasi Gerantara Ranah Minang.

Dalam acara yang sebenarnya biasa-biasa saja penuh nuansa kesederhanaan itu, sebenarnya sangat berkesan bagi hadirin dan undangan. Apalagi diselingi beragam nyanyian 'masa tua bahagia' yang ditampilkan warga lansia binaan Yayasan Arrahmah Tunggul Hitam, diketuai Syahbuddin BSW, pensiunan Kanwil Depsos Sumatra Barat.

Tidak kalah hebatnya, artis lansia Bainar dengan lagu berbahasa Jepang, membuat Ketua LKKS Padang, Hj. Harneli Bahar, semakin 'hanyut' bersama lansia itu penuh suasana tawaria.

Grup lansia Tunggul Hitam bersama Ketua LKKS Padang Hj. Harneli Mahyeldi tampil gembira menyanyi dalam bahasa Jepang. (DOK. PRIBADI)
Grup lansia Tunggul Hitam bersama Ketua LKKS Padang Hj. Harneli Mahyeldi tampil gembira menyanyi dalam bahasa Jepang. (DOK. PRIBADI)
Dalam acara tersebut turut memberikan sambutan dan pengarahan, Walikota Padang diwakili Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja, dr. Frisdawati, Ketua LKKS Padang Hj. Harneli Mahyeldi, Ketua Yayasan Arrahmah Syahbudin, dan Ketua panitia H. Adi Bermasa.

Walikota dalam sambutannya mengajak untuk terus dan menghormati orang tua lanjut usia. Menurutnya, Padang merencanakan adanya 'rumah lansia', yang dikhususkan bagi mereka yang tidak ada keluarga.

Ketua LKKS Padang, Hj. Harneli Bahar, sangat bangga dengan warga lanjut usia yang selalu sabar. Sebab, orang tua sudah biasa memelihara dan mendidik anak sekitar 10 orang. Sebaliknya, seorang anak belum tentu bisa memelihara 10 orangtua.

“Untuk itu, sayangilah selalu orang tua,” kata Hj. Harneli.

Ketua Panitia H. Adi Bermasa bersama dermawan Samsir Alam diabadikan dengan lansia yang dapat penghargaan. (DOK. PRIBADI)
Ketua Panitia H. Adi Bermasa bersama dermawan Samsir Alam diabadikan dengan lansia yang dapat penghargaan. (DOK. PRIBADI)
Ketua Baznas Sumbar Prof.DR. H. Samsulbahri Khatib menyerahkan kursi roda bagi lanzia tak mampu lagi berjalan. (DOK. PRIBADI)
Ketua Baznas Sumbar Prof.DR. H. Samsulbahri Khatib menyerahkan kursi roda bagi lanzia tak mampu lagi berjalan. (DOK. PRIBADI)
Pada kesempatan tersebut, Ketua Yayasan Arrahmah Syahbuddin melemparkan gagasan agar lembaga legislatif, baik tingkat Sumbar ataupun kota dan kabupaten melahirkan peraturan daerah (perda) tentang corporate sosial responsibility (CSR) perusahaan untuk membina dan mengatasi problema sosial di daerah ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun