Mohon tunggu...
Adi Bermasa
Adi Bermasa Mohon Tunggu... Jurnalis - mengamati dan mencermati

Aktif menulis, pernah menjadi Pemimpin Redaksi di Harian Umum Koran Padang, Redpel & Litbang di Harian Umum Singgalang, sekarang mengabdi di organisasi sosial kemasyarakatan LKKS Sumbar, Gerakan Bela Negara (GBN) Sumbar, dll.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

19 Tahun 'Bukittinggi Kotor'

28 Februari 2016   12:59 Diperbarui: 28 Februari 2016   13:06 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah sepantasnya pula, PNS di kota wisata ini yang tidak ingin 'bersih', dan tidak sejalan dengan prinsip 'Tungganai' kota ini mencari ‘jalan terbaik’ untuk menghindar dan tetap seperti ‘nan taraalah’, hidup kotor, berlumpur penuh noda dengan beragam cacat dan celanya.

Bagaimanapun juga, kita berharap pada warga Bukittinggi, terutama sekali seluruh perangkat pemerintahannya untuk bekerja keras mengembalikan kejayaan yang sudah cukup lama tercerabut dari kota ini yaitu hidup bersih dalam arti sesungguhnya.

Sebenarnya, terlalu ringan 'PR' yang dimunculkan Walikota Ramlan. Hanya 'hidup bersih'. Tidak sulit sebenarnya untuk melaksanakan itu. Namun, kita tunggu saja bagaimana aksinya di lapangan.
Kalau saja Bukittinggi tetap tidak mampu meraih Piala Adipura yang sudah lepas sejak tahun 1998 lalu, maka sungguh memprihatinkan. Kebersihan setengah dari iman sepertinya hanya sekadar untuk diucapkan saja. *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun