Mohon tunggu...
Adi Bermasa
Adi Bermasa Mohon Tunggu... Jurnalis - mengamati dan mencermati

Aktif menulis, pernah menjadi Pemimpin Redaksi di Harian Umum Koran Padang, Redpel & Litbang di Harian Umum Singgalang, sekarang mengabdi di organisasi sosial kemasyarakatan LKKS Sumbar, Gerakan Bela Negara (GBN) Sumbar, dll.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Nasrul Penggerak Posdaya Membanggakan di Sumbar

25 Februari 2016   11:19 Diperbarui: 25 Februari 2016   11:29 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="BERAGAM tanaman sayuran percontohan di lingkungan perumahan yang diciptakan Posdaya Batang Tarusan I, Pesisir Selatan. (FOTO: DOK PRIBADI)"][/caption]PESISIR Selatan punya Posdaya hebat. Posdaya itu berhasil memperlihatkan karya nyata yang membanggakan dengan memanfaatkan lahan pekarangan secara maksimal. Program Posdaya Posdaya Batang Tarusan I yang dipimpin ketuanya Nasrul itu memang sangat mengagumkan.

Lahan pekarangan dengan luas sekitar 150 M2 tersebut berhasil disulap Posdaya yang terbilang kreatif tersebut menjadi lahan produktif yang ditanami anekaragam tetumbuhan bermanfaat. Selain bunga-bungaan, terdapat cabai, kunyit, sawi, tomat, lengkuas dan beragam kebutuhan dapur. Bahkan ada beberapa batang salak pondoh. Semua tanaman tersebut tumbuh subur, karena dipelihara, dipupuk, dan benar-benar 'dimanjakan' Posdaya Batang Tarusan I ini.

Sesuai dengan namanya, Posdaya, tempat ngumpul, bercengkrama, bermanfaat sekaligus menumbuhkan pemberdayaan keluarga. Itupula yang ditampakkan Posdaya Batang Tarusan I yang dipimpin lelaki tangguh, tokoh, dan sangat takah jika dijuluki ‘Pahlawan Posdaya Sukses dari Selatan’. Sebab, ratusan Posdaya yang sudah muncul di Sumatra Barat belum ada yang mampu menggandeng atau melebihi Posdaya Batang Tarusan I, khususnya dalam mengembangkan sayuran di pekarangan rumah.

Tanpa gembar-gembor, Posdaya pimpinan Nasrul itu sudah berbuat maksimal. Motto ‘Semen Padang’ tampaknya pantas juga disandangkan pada lelaki tangguh ini: 'Sebelum orang lain memikirkan, kami sudah berbuat'.
Tidak ada sama sekali halaman percontohan Posdaya itu yang terbuang percuma. Semuanya ditanami. Sungguh segar suasana lingkungannya. Dan istimewanya, Nasrul juga sudah berhasil menebarkan 3.000 anak salak pondoh di lingkungan perkampungannya.

Hanya menunggu waktu saja, dalam tempo tidak lama lagi Pesisir Selatan akan menghasilkan salak pondoh, menggandeng Dharmasraya, yang kabarnya salak pondohnya 'meredup' karena tidak begitu terlihat lagi salak pondoh dijual bebas di pondok-pondok pada di kiri-kanan Jalan Lintas Sumatra dalam kawasan kabupaten tersebut.

[caption caption="KETUA Umum LKKS Sumbar, Hj. Nevi Irwan Prayitno, berbincang dengan Ketua Posdaya Batang Tarusan I, Nasrul di sekretariat posadaya tersebut. (FOTO: DOK PRIBADI)"]

[/caption]

Kalaulah semua anggota Posdaya mampu menciptakan yang diperbuat Nasrul, khususnya dalam memanfaatkan pekarangan dengan beragam tanaman, tentu saja merupakan suatu kebanggaan tiada taranya. Sementara, setiap waktu kita sering menerima ciloteh yang terkadang nadanya mencimeeh: ' Apo kami nan bisa dibantu, Pak?'.
Setelah dikunjungi rumahnya, terdapat pekarangannya luas dan tidak ditanami. Ketika ditanya, kenapa tidak ditanami, jawabnya: 'indak ado cangkua'.

'Karajo apo?'. Jawabnya, 'indak ado. Daulu lai mancuci di rumah urang'.

Sewaktu ditanya ke pemilik rumah tempat yang bersangkutan pernah bekerja, dapat jawaban: 'sabun kami acok ilang, Pak'.

Begitu sekelumit kisah nyata pengalaman penulis sewaktu bertugas di Baznas Sumatra Barat saat memverikasi calon penerima bantuan di salah satu kawasan ibukota provinsi ini.

Sebenarnya, kalau semua kita di kota, desa, dan dimana saja kita bertugas, asal bekerja serius, rajin, ulet, profesional dan jujur, maka percayalah, kemiskinan akan menjauh dari negeri ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun