Mohon tunggu...
Adi Bermasa
Adi Bermasa Mohon Tunggu... Jurnalis - mengamati dan mencermati

Aktif menulis, pernah menjadi Pemimpin Redaksi di Harian Umum Koran Padang, Redpel & Litbang di Harian Umum Singgalang, sekarang mengabdi di organisasi sosial kemasyarakatan LKKS Sumbar, Gerakan Bela Negara (GBN) Sumbar, dll.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah 5 Anak Yatim dengan 'Motor Kenangan'

21 Januari 2016   21:08 Diperbarui: 21 Januari 2016   21:47 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Motor kenangan yang selalu diparkir dalam warung Elnida, milik suaminya bernama Zul Desmara yang tewas tragis karena kecelakaan lalu lintas. Motor tersebut selalu dirawat dan dibersihkan Elnida bersama lima anaknya. (adi bermasa)"][/caption]

Sudah lebih tiga tahun motor tersebut diparkirkan dalam warung Elnida Yanti (37 tahun) di Kelurahan Ganting Padangpanjang. Sewaktu-waktu motor itu dinaiki lima anak Elnida bergantian.Begitulah yang sering terjadi tiap hari. Tampaknya motor yang masih terbilang bagus itu punya kenangan khusus bagi Elnida Yanti bersama anak-anaknya, serta keluarganya yang lain, terutama neneknya yang sudah berusia lebih 80 tahun, disebabkan Elnida sejak suaminya meninggal,dia betah tinggal bersama neneknya tersebut.

Motor yang terus terparkir entah sampai kapan dalam warung itu. Setelah ditelusuri, ternyata peninggalan suami Elnida, bernama Zuldesmara, guru salah satu SMP di Kabupaten Tanahdatar Sumatra Barat, yang meninggal tragis disebabkan kecelakaan lalu lintas 25 Juli 2012 yang lalu di ruas jalan raya yang begitu bagus di batas kota, Tanahdatar - Padangpanjang.

Zuldesmara yang waktu itu mengendarai motor, tapi bukan motor terparkir saat ini dalam warungnya tersebut.
Entah bagaimana peristiwanya sekitar tiga tahun yang lalu itu. 'Yang jelas suami saya tewas di tempat kejadian dengan keadaan memprihatinkan sewaktu mengendarai motor terlempar ke jalan 'berlawanan' dengan truk.

Luar biasa cobaan menimpa saya, kenang Elnida, ditinggal suami tiba-tiba dengan lima anak yang masih kecil- kecil semuanya. Saat ini lima anak yatim itu, terbesar usianya 15 tahun dan terkecil baru lima tahun. Jadi, motor yang kami parkir,entah sampai kapan. Hanya kami lihat saja tiap hari dan tidak pernah dikendarai, adalah motor milik suami saya, Zul Desmara. Sementara kendaraan yang dipakainya waktu tabrakan dengan truk itu sudah tidak berbentuk lagi'.

Begitulah ceritanya tentang motor terparkir terus di warung Elnida tersebut, tempat dia sekarang anak beranak tinggal dan hidup bersama penuh kesederhanaan.

[caption caption="Elnida diabadikan di depan warungnya bermodalkan bantuan PT Jasa Raharja, Baznas dan LKKS Sumatra Barat (adi bermasa ) "]

[/caption]

Elnida, sewaktu suaminya masih hidup yang berprofesi sebagai pendidik, juga bertugas sebagai tenaga sukarela guru taman kanak-kanak.

Semenjak suaminya tewas karena kecelakaan tragis, Elnida hidup dengan pensiun muda suaminya, sekitar Rp1,3 juta tiap bulan, sambil berjualan barang harian di kedai milik neneknya tersebut.

Kedai harian diurus Elnida itu juga awalnya bermodalkan uang santunan kecelakaan lalu lintas yang menimpa suaminya, diberikan PT. Jasa Raharja ditambah pemberian Baznas Sumatra Barat yang diusahakan Ketua Umum Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS) Hj. Nevi Irwan Prayitno, atas usulan Ketua LKKS Padangpanjang.

Meski sudah lebih tiga tahun Zul Desmara tewas karena kecelakaan lalu lintas,namun raut kesedihan masih tampak dari wajah Elnida. Dia tidak begitu antusias membeberkan kisah duka kepergian suaminya. Air mata kesedihan mulai kelihatan membening, terlebih ketika ditanyakan sekitar motor yang terprkir,entah sampai kapan. Namun, Allah juga tidak mensia-siakan umatnya yang tabah,seperti Elnida ini. Meski warungnya tidaklah begitu besar, tapi cukuplah sekedar perintang-rintang kesibukannya keseharian anak beranak.

Begitulah Elnida. Semoga saja dia, janda beranak lima ini : Rita, Sazkia, Anadira, Mutia dan Mohammad Alfahri, jadilah anak- anak yang rajin belajar dan dekat selalu sambil beribadah pada Allah SWT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun