Mohon tunggu...
Adi Bermasa
Adi Bermasa Mohon Tunggu... Jurnalis - mengamati dan mencermati

Aktif menulis, pernah menjadi Pemimpin Redaksi di Harian Umum Koran Padang, Redpel & Litbang di Harian Umum Singgalang, sekarang mengabdi di organisasi sosial kemasyarakatan LKKS Sumbar, Gerakan Bela Negara (GBN) Sumbar, dll.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Maksimalkan Kebangkitan Kereta Api di Sumatra Barat

27 Desember 2015   11:47 Diperbarui: 27 Desember 2015   14:42 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebenarnya antara Padangpanjang  -Solok terus ke Sawahlunto,keadaan rel kereta api masih bagus. Hanya saja tidak dimanfaatkan lagi, bersamaan dengan mengecilnya produksi batubara di Sawahlunto dan pindahnya kantor Pusat PNTBO ke  Sumatra Selatan.

Kereta api begitu berjayanya semenjak era penjajahan Belanda sampai ke pemerintahan Gubernur Sumbar Azwar Anas, khusus membawa batubara dari Sawahlunto ke Telukbayur untuk dikirim ke luar negeri. Dan ketika itu, kereta api beroperasi  Sawahlunto- Telukbayur 24 jam, pulang pergi.

Dibukanya kembali rute kereta api ke Bukittinggi,Payakumbuh serta ke Sijunjung benar-benar   sangat diharapkan. Apalagi kenderaan umum ke kota-kota yang pernah disinggahi kereta api sungguh luar biasa padatnya. Dan kereta api lah satu- satunya yang bisa mengatasi keluhan rakyat keluar dari penderitaan macet di jalanan.

Sungguh sangat besar harapan rakyat Sumatra Barat untuk kembali 'menjayakan' kereta api di Ranah Minang tersebut. Sungguh ironis, sebelum negeri ini merdeka, rakyat begitu nikmat berkereta api. Sebaliknya,setelah negeri ini berjaya dengan pemerintahan sendiri, ternyata kereta api pudar dan perlahan relnya pun berkarat. Dan kinilah, era Presiden Joko Widodo diharapkan dunia perkereta apian benar- benar bangkit, termasuk di Sumatra Barat. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun