Mohon tunggu...
Adiba R Salsabila
Adiba R Salsabila Mohon Tunggu... Lainnya - diba

Seorang Mahasiswi yang masih menggali Ilmu

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Menjadi Pemimpin yang Visioner: Apa yang Harus Dikembangkan?

12 Agustus 2021   13:32 Diperbarui: 12 Agustus 2021   13:35 755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjalankan peran sebagai pemimpin tidaklah mudah. Secara hierarkis, pemimpin menempati posisi tertinggi dalam suatu organisasi atau perusahaan, oleh karena itu mereka harus menjadi role model yang baik bagi para pengikutnya. Sangat disayangkan apabila pemimpin malah memberikan contoh yang kurang baik bagi pengikutnya.

Salah satu contoh baik yang dapat mereka tunjukkan yakni dengan semangat yang terus membara dalam usahanya mencapai tujuan organisasi -- jangka pendek, maupun jangka panjang. Seorang pemimpin dengan visi yang jelas dapat disebut dengan visionary leader. 

Dikutip dari finansialku.com, kepemimpinan visioner (visionary leadership) adalah kepemimpinan yang mampu menciptakan, merumuskan, mengkomunikasikan, mensosialisasikan, mentransformasikan, dan mengimplementasikan dalam pemikiran-pemikiran ideal yang berasal dari dirinya atau sebagai hasil interaksi sosial di antara anggota organisasi dan stakeholders yang diyakini sebagai cita-cita organisasi di masa depan yang harus dicapai melalui komitmen semua personil.

Menjadi mepimpin visioner mengharuskan untuk memiliki pemikiran terbuka dan wawasan yang luas supaya menjadi effective leader. Mereka memiliki mimpi besar dan mengubah mimpi itu menjadi tindakan strategis yang signifikan, baik melalui aktivitasnya sendiri atau dengan mempekerjakan pemimpin lain yang dapat secara efektif menjalankan visi dan strategi.

Pemimpin visioner pastinya menggunakan strategi yang efektif dalam mengembangkan organisasinya. Strategy menurut Daft, Richard L (2018:413) dapat didefinisikan sebagai "the general plan of action that describes resource allocation and other activities for dealing with the environment and helping the organization attain its goals and achieve the vision." Artinya, Strategi dapat didefinisikan sebagai rencana tindakan umum yang menggambarkan alokasi sumber daya dan kegiatan lain untuk menangani lingkungan dan membantu organisasi mencapai tujuannya dan mencapai visi tersebut. Oleh karena itu, mereka tidak boleh asal bertindak, harus mengacu pada strategi yang sudah disusun sebelumnya.

 Menurut Daft (2018), untuk meningkatkan peluang sukses, para pemimpin mengembangkan strategi yang berfokus pada tiga kualitas: kompetensi inti, mengembangkan sinergi, dan menciptakan nilai bagi pelanggan.

Pertama, Organization's core competence. Yakni sesuatu yang dilakukan organisasi dengan sangat baik dibandingkan dengan pesaing. Pimpinan mengidentifikasi kekuatan unik organisasi apa yang membuat organisasi mereka berbeda dari yang lain di industri. Sebagai seorang pemimpin, kita harus dapat menciptakan keunikan dari organisasi atau bisnis kita.

Kedua, Synergy. Ini terjadi ketika bagian-bagian organisasi berinteraksi untuk menghasilkan efek gabungan yang lebih besar daripada jumlah bagian-bagian yang bekerja sendiri. Dengan seperti itu, organisasi dapat memperoleh keuntungan khusus sehubungan dengan biaya, kekuatan pasar, teknologi, atau keterampilan karyawan.

Ketiga, Value. Nilai organisasi, perusahaan, atau bisnis merupakan hasil kombinasi manfaat yang diterima dan biaya yang dibayarkan oleh pelanggan. Berfokus pada kompetensi inti dan mencapai sinergi membantu perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan mereka. Misalnya dengan meningkatkan integritas atau inovasi perusahaan agar visi dapat tercapai dengan baik dan menjadi value tersendiri di mata konsumen.

Salah satu contoh pemimpin visioner adalah Ridwan Kamil. Namanya yang tak asing lagi di telinga kita tentunya. Pria kelahiran 1971 itu merupakan sWalikota ke-26 Kota Bandung dan Gubernur ke-15 Provinsi Jawa Barat. Berdasarkan data dari sindonews.com, ia meraih Penghargaan Indonesia Visionary Leader dalam program Indonesia Visionary Leader season 5 dan 6. Bersama dengan pemimpin daerah lainnya yang sama-sama menjadi peserta, mereka diminta untuk mempresentasikan ide dan gagasannya dalam membangun daerahnya masing-masing dengan disaksikan oleh para juri. Dari sini dapat terlihat bahwa gagasan seorang pemimpin untuk kesuksesan jangka panjang perusahaan merupakan salah satu indikator terpenting yang harus dimiliki pemimpin visioner.

Kini, tinggal bagaimana kita dapat mengembangkan diri menjadi pemimpin yang mampu berpikir dengan matang untuk kesuksesan di masa yang akan datang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun