Mohon tunggu...
Adib Abadi
Adib Abadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Eklektik

Tertarik pada dunia buku, seni, dan budaya populer.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Extended Family di Sumatera, Pilar Tradisi di Tengah Modernitas

24 Oktober 2024   12:14 Diperbarui: 24 Oktober 2024   12:32 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu-ibu perewang pada acara Aqiqah anak kami | Dokpri 

Kritik semacam ini memperlihatkan tantangan nyata yang dihadapi oleh generasi muda dalam menyeimbangkan tradisi dan kebutuhan modern.

Keluarga Besar Sebagai Jaring Pengaman Sosial

Di tengah kritik tersebut, satu hal yang membuat keluarga besar di Sumatera tetap relevan adalah perannya sebagai jaring pengaman sosial.

Di daerah-daerah pedesaan, ketika bantuan dari pemerintah atau lembaga formal tidak selalu mencukupi, keluarga besar sering kali menjadi benteng terakhir yang bisa diandalkan. Menurut data dari Badan Pusat Statistik, lebih dari 70% keluarga di pedesaan Sumatera mengandalkan keluarga besar ketika menghadapi krisis ekonomi atau kesehatan.

"Keluarga besar adalah penyelamat kami ketika suami saya jatuh sakit. Mereka membantu tidak hanya dengan uang, tetapi juga memberikan dukungan emosional yang sangat dibutuhkan saat itu," ujar seorang ibu rumah tangga di Padang (Kompas.com, 22/10/2023). Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran keluarga besar dalam menyediakan dukungan moral dan finansial yang sangat dibutuhkan, terutama di masa-masa sulit.

Penelitian yang dipublikasikan di Journal of Family Issues juga mendukung temuan ini, di mana sistem extended family secara signifikan mengurangi tingkat stres dan kecemasan yang dihadapi oleh individu yang tinggal dalam keluarga besar.

Ketika dihadapkan pada masalah pekerjaan atau konflik pribadi, dukungan dari keluarga besar membantu menjaga keseimbangan emosional yang sering kali sulit didapat di masyarakat yang semakin individualistik.

Adaptasi Tradisi di Era Modern

Untuk menjaga relevansi tradisi extended family di tengah modernisasi, adaptasi menjadi kunci utama.

Teknologi digital seperti media sosial dan aplikasi pesan memungkinkan anggota keluarga besar untuk tetap terhubung tanpa harus hadir secara fisik dalam setiap acara. Generasi muda dapat tetap berpartisipasi dalam tradisi, meski dalam bentuk yang lebih fleksibel dan sesuai dengan gaya hidup modern.

Selain itu, peran institusi formal seperti pemerintah juga perlu diperkuat untuk meringankan beban keluarga besar yang sering kali mengambil alih peran yang seharusnya menjadi tanggung jawab negara.

Dengan adanya dukungan dari pemerintah dan lembaga formal, keluarga besar dapat lebih fokus pada memberikan dukungan emosional dan moral yang sangat penting bagi kesejahteraan individu.

Kombinasi antara tradisi dan inovasi ini dapat memastikan bahwa sistem extended family tetap kuat dan relevan di masa depan, meskipun dunia terus berubah dengan cepat.

Kesimpulan: Masa Depan Keluarga Besar di Sumatera

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun