Mohon tunggu...
Adib Abadi
Adib Abadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Eklektik

Tertarik pada dunia buku, seni, dan budaya populer.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan dan Kepemimpinan, Mayor Teddy dan Peran Strategis Alumni Taruna Nusantara di Kabinet Prabowo-Gibran

22 Oktober 2024   09:29 Diperbarui: 22 Oktober 2024   10:15 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun, perlu diperhatikan bahwa keberhasilan pendidikan bukan hanya diukur dari jabatan tinggi yang berhasil dipegang oleh lulusannya. Pendidikan berkualitas harus dapat membentuk individu-individu yang tidak hanya kompeten secara akademis, tetapi juga memiliki kemampuan untuk berpikir kritis, mengatasi masalah kompleks, dan berintegritas.

Ini adalah tantangan yang dihadapi oleh figur-figur seperti Mayor Teddy, yang kini harus membuktikan bahwa pendidikan yang ia terima mampu menyiapkannya menghadapi tantangan administratif yang besar sebagai Seskab.

Pendidikan Elite vs. Aksesibilitas Pendidikan Berkualitas

Keberhasilan alumni Taruna Nusantara di pemerintahan menimbulkan satu pertanyaan penting: Apakah pendidikan berkualitas hanya dapat diakses oleh mereka yang beruntung bersekolah di institusi-institusi elite?

Pertanyaan ini mengarahkan kita pada tantangan terbesar yang dihadapi oleh sistem pendidikan Indonesia saat ini---bagaimana memastikan akses terhadap pendidikan berkualitas bagi seluruh anak bangsa, tanpa memandang latar belakang ekonomi atau sosial.

Sistem pendidikan Indonesia masih menghadapi kesenjangan yang signifikan. Laporan Human Development Index (HDI) dari UNDP menunjukkan bahwa meskipun Indonesia telah membuat kemajuan dalam meningkatkan akses pendidikan, kualitas pendidikan di banyak wilayah, terutama di daerah terpencil, masih jauh dari memadai.

Pendidikan berkualitas seperti yang ditawarkan di sekolah-sekolah seperti Taruna Nusantara atau institusi elite lainnya harus menjadi standar bagi semua sekolah di Indonesia, bukan hanya hak eksklusif bagi segelintir kelompok .

Jika pendidikan di Indonesia hanya dinikmati oleh mereka yang berasal dari lingkungan tertentu, maka potensi besar yang dimiliki oleh anak-anak berbakat dari berbagai penjuru negeri akan terabaikan.

Dalam hal ini, pemerintah memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional agar lebih inklusif dan merata. Pemerintah harus fokus pada peningkatan infrastruktur pendidikan, pelatihan guru, serta memperluas akses bagi siswa dari kalangan tidak mampu melalui beasiswa atau subsidi pendidikan.

Kepemimpinan dan Pendidikan

Dalam politik, loyalitas sering kali menjadi salah satu faktor yang menentukan penunjukan pejabat. Pelantikan Mayor Teddy sebagai Seskab, yang sebelumnya merupakan ajudan pribadi Presiden Prabowo, memunculkan pertanyaan tentang bagaimana loyalitas dan kompetensi seharusnya diimbangi dalam jabatan strategis pemerintahan.

Sufmi Dasco Ahmad, Wakil Ketua DPR, menjelaskan bahwa jabatan Seskab memang berada di bawah Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) dan tidak setingkat menteri, sehingga tidak memerlukan pengunduran diri dari militer (Kompas, 21/10/2024).

Namun, loyalitas saja tidak cukup. Dalam jabatan seperti Seskab, yang memiliki tanggung jawab besar dalam mengoordinasikan rapat-rapat kabinet hingga mengkaji undang-undang, kemampuan teknis dan pemahaman mendalam tentang pemerintahan juga sangat penting.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun