Mohon tunggu...
Adib Abadi
Adib Abadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Eklektik.

Tertarik pada dunia buku, seni, dan budaya populer.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Antara Perpisahan dan Peralihan, Mengapa Momen Jokowi di Bandara Halim Lebih Bermakna dari Sekadar Kepergian?

20 Oktober 2024   14:20 Diperbarui: 20 Oktober 2024   14:20 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prabowo Subianto hormat kepada Presiden Jokowi usai dilantik menjadi Presiden ke-8 | sumber: sindonews.net

Jokowi telah menantang stereotip pemimpin politik yang lahir dari elit, dan menunjukkan bahwa seorang yang berasal dari akar rumput juga bisa menduduki kursi tertinggi di negeri ini.

Tantangan terbesar bagi Jokowi saat ini adalah memastikan bahwa warisannya dapat terus berjalan dalam pemerintahan Prabowo Subianto, presiden terpilih yang pernah menjadi lawannya dalam dua pemilu sebelumnya.

Hubungan Jokowi dan Prabowo pasca pelantikan menjadi topik spekulasi politik yang hangat. Meski tidak lagi menjabat sebagai presiden, besar kemungkinan Jokowi akan terus berperan di belakang layar, terutama dalam memengaruhi arah kebijakan pemerintahan baru.

Hubungan pribadi dan profesional antara keduanya bisa menjadi penentu dalam keberlanjutan visi pembangunan Jokowi, terutama terkait dengan proyek-proyek strategis nasional yang belum rampung.

Kekuasaan di Balik Layar: Peran Jokowi Selanjutnya

Dalam banyak kasus, pemimpin yang telah mundur tetap memiliki pengaruh yang kuat, baik melalui jaringan politik yang dibangun selama masa jabatannya, maupun melalui loyalis yang masih duduk di kursi pemerintahan.

Jokowi, dengan karakternya yang kuat dan popularitas yang masih tinggi di kalangan masyarakat, memiliki potensi untuk tetap memainkan peran penting dalam panggung politik Indonesia.

Di sini, kita dapat belajar dari berbagai kasus di negara lain, di mana mantan pemimpin sering kali menjadi "penasehat bayangan" atau bahkan menjadi poros dari kekuatan politik baru.

Pertanyaannya adalah, bagaimana Jokowi akan menggunakan pengaruhnya setelah lengser? Apakah ia akan mengambil peran sebagai mentor bagi generasi pemimpin baru, atau ia akan lebih fokus pada proyek-proyek pribadinya di Solo?

Yang jelas, momen di Bandara Halim ini lebih dari sekadar kepergian seorang presiden. Ini adalah awal dari babak baru bagi Jokowi, di mana ia memiliki peluang untuk membangun warisan politiknya di luar kursi kekuasaan.

Dinamika Sosial-Politik dan Pergantian Generasi

Peristiwa ini juga dapat dilihat dalam konteks pergantian generasi dalam politik Indonesia. Prabowo-Gibran, pasangan presiden-wakil presiden yang baru dilantik, menandai hadirnya sosok-sosok pemimpin yang memiliki karakteristik berbeda dari masa lalu.

Gibran Rakabuming, putra Jokowi, adalah simbol dari regenerasi dalam politik Indonesia, di mana politik dinasti mungkin semakin menguat, tetapi di sisi lain membawa dinamika baru dalam pola kepemimpinan yang lebih inklusif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun