Mohon tunggu...
Adib Abadi
Adib Abadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Eklektik.

Tertarik pada dunia buku, seni, dan budaya populer.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pelukan Kucing yang Menyembuhkan Luka

18 Oktober 2024   12:55 Diperbarui: 18 Oktober 2024   13:00 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Momen-momen kecil yang membangkitkan kebahagiaan, seperti ketika Lilo memukul-mukul tali yang tergantung dengan cakarnya, atau ketika Ninox meringkuk di pangkuannya, bulunya yang halus menggelitik kulitnya. Momen-momen ini, meski tampak remeh, mulai menyatukan kembali serpihan hatinya yang pecah.

Terapi Tanpa Kata

Ada sesuatu yang menenangkan dari kehadiran mereka yang sederhana. Mereka tidak menuntut apa-apa darinya selain makanan dan tempat hangat untuk tidur, tetapi sebagai gantinya, mereka memberikan kesetiaan yang tak tergoyahkan.

Ia mulai menantikan malam-malam di mana ia akan duduk bersama mereka, buku di tangannya, sementara mereka tergeletak di sekitarnya, mendengkur dengan lembut. Suara kota di luar menjadi hanya gumaman samar, dan untuk beberapa jam itu, ia merasa damai.

Hari-harinya, yang dulu dipenuhi dengan kesedihan, kini mulai menemukan irama kembali. Ada tujuan dalam tugas-tugas kecil---memberi makan mereka, bermain dengan mereka, memastikan mereka aman dan sehat. Itu mungkin terlihat seperti hal sepele, tetapi sudah cukup untuk membantunya menjalani hari-hari.

Dalam momen-momen sunyi itu, ketika Molu meletakkan kepalanya di pangkuannya atau ketika Lilo mendekap pipinya, ia mendapati dirinya tersenyum lagi. Sebuah senyuman yang nyata dan tulus.

Awalnya, senyum itu membuatnya terkejut---betapa mudahnya ia datang, betapa alami rasanya. Perlahan-lahan, ia mulai percaya bahwa mungkin, hanya mungkin, masih ada kebahagiaan yang bisa ditemukan di dunia ini.

Koneksi yang Tak Terucap

Seiring berjalannya waktu, ia mulai membagikan foto-foto kucingnya di media sosial. Yang tidak ia duga, ternyata ia bukan satu-satunya yang merasakan kedamaian dari hubungan dengan hewan peliharaan.

Ada ribuan orang di luar sana yang juga menemukan pelipur lara dalam kebersamaan dengan hewan peliharaan mereka. Mereka berbagi cerita, perjuangan, dan kemenangan mereka masing-masing.

Bersama-sama, mereka membentuk sebuah komunitas---ruang virtual tempat mereka bisa tertawa, menangis, dan saling mendukung.

Kucing-kucingnya tidak hanya memberikan kenyamanan pribadi, tetapi juga membuka pintu ke dunia yang lebih luas, di mana ia merasa tidak lagi sendiri.

Hubungan yang dibentuk dari kecintaan yang sama terhadap hewan peliharaan ini memberinya rasa memiliki, sesuatu yang sebelumnya hilang sejak tragedi dalam hidupnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun