Mohon tunggu...
Adib Abadi
Adib Abadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Eklektik

Tertarik pada dunia buku, seni, dan budaya populer.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pelukan Kucing yang Menyembuhkan Luka

18 Oktober 2024   12:55 Diperbarui: 18 Oktober 2024   13:00 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI perempuan dan seekor kucing |sumber: miamor.de

Tapi bukankah hidup manusia lebih dari sekadar memenuhi kebutuhan ekonomi? Momen-momen kecil bersama "Molfam" ini adalah wujud kebahagiaan yang tak bisa diukur dengan uang.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Anthrozos menunjukkan bahwa bagi banyak orang, merawat hewan peliharaan dapat memberikan rasa tujuan, terutama di masa-masa sulit.

Bagi individu yang mengalami kehilangan atau trauma, hewan peliharaan dapat membantu mereka menemukan kembali makna hidup, seperti yang dialami oleh perempuan ini.

Melalui komunitas online, foto-foto kucingnya tidak hanya menghadirkan kebahagiaan baginya, tetapi juga mempererat hubungan dengan orang-orang dari berbagai kota. Mereka berbagi cerita, tawa, dan dukungan satu sama lain, memperluas lingkaran sosialnya dan menghadirkan kehangatan dalam hidup yang sederhana.

Kehidupan yang Kembali, Ditemani Dengkuran Lembut

Matahari tenggelam perlahan di balik gedung-gedung kota, menciptakan bayangan panjang di lantai apartemennya yang sempit. Ia duduk di atas sofa yang sudah lusuh, cangkir teh hangat menggantung di antara jemarinya.

Hening menyelimuti ruangan, kecuali suara dengkuran lembut Molu, kucing hitam kesayangannya, yang meringkuk di sisinya. Kehangatan tubuh Molu meresap ke dalam kulitnya, dan untuk sesaat, ia merasa tenang. Inilah rutinitas barunya---sederhana, sunyi, dan menenangkan. Kegaduhan dunia luar terasa jauh, dibungkam oleh dengkuran pelan kucingnya yang puas.

Namun, tak selalu begini. Ia masih mengingat hari-hari ketika kesunyian di apartemen kecilnya terasa menyesakkan. Setelah kehilangan suami dan calon anaknya, kesedihan itu menindihnya seperti beban berat yang tak terlihat.

Setiap pagi ia terbangun dengan perasaan hampa yang sama, bertanya-tanya bagaimana ia akan melalui hari-hari di depannya. Dunia terasa dingin dan tak peduli, dan tak ada kata-kata baik dari teman atau keluarga yang bisa menyentuh kekosongan yang begitu dalam di hatinya.

Hingga hari di mana anak-anak kucing itu muncul.

Seorang tetangga menemukannya, terbuang di dalam sebuah kotak kardus di dekat tempat sampah. Mereka adalah makhluk kecil tak berdaya, bahkan belum bisa membuka matanya dengan sempurna.

Ia sebenarnya tidak berniat untuk mengadopsi salah satu dari mereka, tetapi saat ia menggendong Molu untuk pertama kalinya, ada sesuatu yang berubah di dalam dirinya. Tubuh mungil kucing itu bergetar di pelukannya, dan untuk pertama kalinya setelah sekian lama, ia merasakan secercah harapan kembali menyala.

Ia akhirnya memutuskan untuk merawat ketiga kucing itu---Molu, Ninox, dan Lilo---dan seiring berjalannya waktu, cahaya dalam hidupnya mulai kembali. Awalnya, lambat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun