Dengan tenggat waktu yang semakin dekat, pemerintah dan DPR kini berada di persimpangan besar. Keputusan yang diambil pada 2024 akan memiliki dampak jangka panjang, tidak hanya bagi tenaga honorer, tetapi juga bagi birokrasi Indonesia secara keseluruhan.
Jika pengangkatan tenaga honorer tidak selesai tepat waktu, pemerintah mungkin harus menyusun kebijakan baru untuk mengatasi konflik kepentingan antara kesejahteraan honorer dan kesempatan kerja bagi generasi muda.
Beberapa pihak telah mengusulkan skema PPPK paruh waktu dan penuh waktu sebagai solusi untuk mengakomodir kedua belah pihak---honorer dan fresh graduate. Namun, hingga saat ini, belum ada kejelasan mengenai bagaimana skema ini akan diterapkan dan apakah akan cukup efektif untuk menyelesaikan masalah yang ada.
Kritik dari berbagai pihak juga mulai bermunculan, menyatakan bahwa pemerintah terlalu lambat dalam menangani masalah ini. Dengan tenggat waktu Desember 2024 semakin dekat, apakah pemerintah mampu menyelesaikan permasalahan ini tepat waktu, atau kita akan menghadapi penundaan lagi?
Menanti Jalan Tengah
Dalam beberapa bulan ke depan, ribuan tenaga honorer dan lulusan baru akan terus mengikuti perkembangan kebijakan ini dengan cemas.
Bagi tenaga honorer, pengangkatan menjadi PPPK adalah impian yang telah mereka tunggu selama bertahun-tahun. Namun, bagi lulusan baru, pengangkatan besar-besaran tenaga honorer bisa menjadi mimpi buruk yang menghalangi mereka untuk masuk ke dalam birokrasi.
Desember 2024 akan menjadi penentu masa depan banyak pihak. Apakah pemerintah akan menemukan jalan tengah yang adil bagi tenaga honorer dan lulusan baru? Ataukah kita akan menghadapi era di mana penerimaan CPNS harus dihentikan sementara waktu, membawa dampak besar pada kesempatan kerja bagi generasi muda?
Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini masih belum jelas. Yang pasti, keputusan yang diambil pada 2024 akan menentukan wajah birokrasi Indonesia di masa depan---sebuah birokrasi yang lebih inklusif dan adil, atau justru yang semakin penuh dengan konflik kepentingan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H