Mohon tunggu...
Adib Abadi
Adib Abadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Eklektik

Tertarik pada dunia buku, seni, dan budaya populer.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Home Sweet Leon, Mimpi Rumah di Tengah Himpitan Realitas

7 Oktober 2024   10:29 Diperbarui: 7 Oktober 2024   15:22 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film ini hadir sebagai representasi autentik dari isu-isu kontemporer yang relevan dengan masyarakat luas | Sumber gambar: akcdn.detik.net.id

Dalam momen ini, Yunita berhasil menangkap dengan sempurna kegelisahan yang dirasakan oleh banyak orang---ketika tuntutan keluarga, harapan pribadi, dan realitas finansial bertabrakan, dan tidak ada jalan keluar yang terlihat. Penonton yang duduk di bioskop mungkin akan merasakan tangisan yang sama, karena ini adalah adegan yang berbicara langsung ke hati mereka.

Performa Yunita juga didukung oleh akting solid dari para pemeran pendukung. Derby Romero, Ayushita, dan Risty Tagor tampil memukau dalam peran mereka masing-masing sebagai sahabat dan anggota keluarga Kaluna. Chemistry antara para pemeran ini memberikan kekuatan tambahan pada film, menjadikannya semakin otentik dan memikat.

Visual dan Musik: Sentuhan Khas Visinema

Secara visual, Home Sweet Loan menyajikan sinematografi yang bersih dan sederhana, tetapi tetap memikat. 

Pemilihan lokasi-lokasi rumah yang sempit dan sederhana, serta latar kota Jakarta yang kerap kali menjadi saksi perjalanan Kaluna, memberikan kesan yang realistis dan akrab. 

Sutradara Sabrina Rochelle Kalangie tahu betul bagaimana menangkap momen-momen kecil yang memberi warna pada kehidupan sehari-hari, seperti suara kipas angin yang berputar berisik atau suara jingle "Bakpao Mega Jaya" yang khas.

Selain visual yang kuat, film ini juga didukung oleh musik yang mengena. Seperti banyak film drama keluarga produksi Visinema Pictures lainnya, Home Sweet Loan diiringi dengan musik-musik bernuansa folk yang menambah kedalaman emosi cerita. 

Lagu-lagu dari IDGITAF, Nadin Amizah, dan Ghea Indrawari dipilih dengan tepat untuk mengekspresikan perasaan Kaluna yang terpendam. Musik ini bukan hanya sekadar latar, tetapi menjadi elemen penting yang memperkuat mood dan suasana dalam setiap adegan.

Ketika Rumah Adalah Simbol Kebebasan

Home Sweet Loan adalah film yang tak hanya bercerita tentang impian memiliki rumah, tetapi juga tentang pencarian kebebasan dan kemandirian di tengah himpitan tanggung jawab keluarga. 

Di akhir cerita, kita mungkin tidak mendapatkan solusi ajaib bagi Kaluna, karena pada kenyataannya, hidup memang tidak selalu memberikan jalan keluar yang mudah. Namun, ada harapan yang selalu menyala---bahwa meskipun jalannya sulit, mimpi itu tetap mungkin untuk digapai, dengan keteguhan hati dan dukungan dari mereka yang kita cintai.

Film ini adalah salah satu karya terbaik yang lahir dari realitas kelas menengah di Indonesia. Bagi Anda yang sedang berjuang untuk memiliki rumah sendiri, Home Sweet Loan akan mengingatkan bahwa mimpi ini mungkin terasa jauh, tetapi tidak mustahil. Seperti yang dikatakan Kaluna, "Rumah itu jodoh, dan jodoh terbaik adalah yang diperjuangkan dengan sepenuh hati."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun