Mohon tunggu...
Adib Abadi
Adib Abadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Eklektik

Tertarik pada dunia buku, seni, dan budaya populer.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Lebih dari Sekadar Kunjungan: Mengapa Adab Bertamu Penting untuk Masa Depan Anak

2 Oktober 2024   19:21 Diperbarui: 2 Oktober 2024   19:31 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: ahchealthenews.com

Sering kali, anak-anak cenderung langsung duduk atau bahkan mengambil makanan tanpa menunggu dipersilakan. 

Padahal, dalam tradisi budaya kita, tidak duduk sebelum dipersilakan adalah bentuk kesopanan yang mencerminkan penghormatan terhadap tuan rumah. Sinta mengajarkan hal ini kepada Raka dengan cara yang sederhana, tetapi penting: "Tunggu sampai nenek bilang duduk ya, Kak. Kalau belum dipersilakan, kita berdiri dulu."

Begitu juga dengan cara berbicara. Anak perlu diajarkan untuk berbicara dengan nada yang sopan, tidak memotong pembicaraan orang dewasa, dan mendengarkan dengan baik. Ini adalah bagian dari etika bertamu yang membantu anak belajar bagaimana menempatkan diri dengan baik di lingkungan sosial.

Ucapkan Terima Kasih: Menghargai Kebaikan Tuan Rumah

Setelah bertamu, jangan lupa untuk mengajarkan anak mengucapkan terima kasih. Ini adalah bentuk apresiasi atas keramahan tuan rumah. Mengucapkan terima kasih, meskipun hanya dengan kata-kata sederhana, menunjukkan bahwa kita menghargai waktu dan usaha yang diberikan oleh tuan rumah untuk menyambut kita. Riset terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Psychological Science menyebutkan bahwa kebiasaan mengucapkan terima kasih dapat meningkatkan kualitas hubungan interpersonal dan membangun rasa empati yang lebih kuat.

Jangan Main Gadget Saat Bertamu: Fokus pada Interaksi Sosial

Di era digital ini, tantangan terbesar dalam mengajarkan adab bertamu adalah mengalihkan perhatian anak dari gadget. 

Saat bertamu, anak sering kali lebih tertarik pada permainan di ponsel daripada berinteraksi dengan orang di sekitarnya. Sebagai orang tua, penting untuk menetapkan aturan bahwa saat bertamu, gadget harus disimpan dan fokus pada percakapan serta interaksi langsung dengan tuan rumah.

Mengajarkan anak untuk menghargai momen bertamu tanpa gangguan gadget membantu mereka memahami pentingnya kehadiran fisik dan mental dalam interaksi sosial. Ini juga mengajarkan bahwa bertamu adalah tentang membangun hubungan, bukan hanya sekadar hadir secara fisik.

Bertamu: Lari Estafet Tak Berkesudahan

Mengajarkan adab bertamu sejatinya seperti lari estafet. 

Tongkat dalam perlombaan estafet ini mewakili nilai-nilai yang kita wariskan kepada anak-anak kita. Sebagai orang tua, kita berperan sebagai pelari yang mendapatkan tongkat dari generasi sebelumnya, lalu meneruskan tongkat itu ke anak-anak kita.

Namun, peralihan tongkat ini sering kali tidak mulus. Ada tantangan dalam mengajarkan nilai-nilai kesopanan dan etika di era modern. Banyak orang tua merasa kewalahan dengan pengaruh teknologi dan media yang menggeser fokus anak-anak dari nilai-nilai tradisional. Oleh karena itu, penting untuk terus menjaga kecepatan dan konsistensi dalam mendidik anak, agar mereka tetap memegang tongkat nilai-nilai tersebut dengan erat.

Jika kita membiarkan anak-anak kita tumbuh tanpa memegang tongkat adab dan kesopanan, mereka mungkin akan berlari dalam kehidupan tanpa panduan yang jelas. Sebaliknya, jika kita mampu memberikan mereka tongkat yang kokoh, mereka akan terus melanjutkan perlombaan kehidupan dengan penuh keyakinan dan harga diri.

Menjaga Nilai Budaya di Tengah Arus Modernitas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun