Mohon tunggu...
Adib Abadi
Adib Abadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Eklektik

Tertarik pada dunia buku, seni, dan budaya populer.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Literasi Media: Kunci Melindungi Orang Tua Kita dari Hoaks

2 Oktober 2024   16:21 Diperbarui: 2 Oktober 2024   16:33 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI generasi Boomer bersentuhan dengan dunia digital |Sumber gambar: agazeta.com.br

Kita perlu menyadari bahwa pendidikan literasi media tidak bisa hanya diberikan pada generasi muda saja. Orang tua kita juga membutuhkan pembekalan agar mereka mampu menavigasi dunia informasi yang begitu kompleks. Sebuah survei dari Common Sense Media di tahun 2023 menunjukkan bahwa 70% orang dewasa di atas usia 50 tahun merasa khawatir bahwa mereka tidak bisa mengikuti perkembangan teknologi informasi, dan 45% di antaranya mengakui bahwa mereka sering kesulitan dalam memahami cara kerja media sosial dan berita daring.

Untuk itu, kampanye literasi media harus diperluas agar mencakup seluruh generasi. Program pelatihan dan edukasi di tingkat komunitas, seperti yang sudah mulai dijalankan oleh beberapa LSM, bisa menjadi solusi. Pelatihan ini bisa fokus pada cara memverifikasi berita, mengenali hoaks, dan memahami etika jurnalistik. Dalam jangka panjang, ini akan membantu orang tua kita untuk lebih kritis dalam menghadapi informasi yang mereka terima, sekaligus mengurangi penyebaran hoaks di kalangan mereka.

Mengapa Literasi Media Begitu Penting bagi Keluarga Kita?

Literasi media bukan hanya urusan pribadi, tapi juga berdampak pada keluarga.

Bayangkan jika orang tua kita terus menerus percaya pada informasi salah yang mereka dapatkan dari media sosial. Ini bisa berpengaruh pada keputusan-keputusan yang mereka buat, termasuk dalam hal kesehatan, politik, bahkan hubungan sosial di dalam keluarga. Kita mungkin pernah mendengar cerita tentang keluarga yang terpecah karena perbedaan pandangan politik yang dipicu oleh informasi menyesatkan di media sosial.

Saat generasi muda, seperti kita, lebih terdidik dalam hal literasi media, kita memiliki tanggung jawab untuk membantu orang tua kita. Tidak mudah memang, mengingat bahwa mereka mungkin merasa lebih berpengalaman dalam banyak hal dibanding kita. Namun, kita bisa mulai dengan cara yang halus---misalnya, dengan menunjukkan bagaimana cara mengecek fakta dari sumber yang lebih terpercaya, atau mengajak mereka berdiskusi tentang berita yang mereka baca.

Menjembatani Generasi dengan Literasi Media

Hubungan antara orang tua dan anak tidak selalu mulus, apalagi jika menyangkut masalah perbedaan pandangan.

Namun, di era digital ini, literasi media bisa menjadi jembatan yang menghubungkan kita. Kita bisa duduk bersama orang tua, mendiskusikan berita yang muncul di media sosial mereka, dan mengajak mereka untuk melihat dari berbagai sudut pandang. Dengan cara ini, tidak hanya orang tua kita yang belajar, tetapi kita juga bisa memperkuat hubungan keluarga dengan komunikasi yang lebih terbuka dan berbasis pengetahuan.

Program literasi media juga bisa dikemas dalam bentuk yang lebih menarik, misalnya melalui acara televisi, podcast, atau video singkat yang menjelaskan konsep-konsep penting dengan cara yang mudah dipahami. Ini bisa menjadi langkah awal yang efektif untuk menjangkau generasi yang lebih tua, yang mungkin merasa kesulitan mengikuti pelatihan berbasis teknologi.

Literasi Media Adalah Investasi Jangka Panjang

Pada ahirnya, literasi media adalah investasi jangka panjang yang harus kita tanamkan dalam setiap generasi, termasuk generasi yang lebih tua.

Mengapa? Karena informasi yang kita konsumsi setiap hari mempengaruhi cara kita berpikir, bertindak, dan memutuskan. Jika orang tua kita terlindungi dari bahaya hoaks dan misinformasi, mereka bisa lebih bijak dalam mengambil keputusan, baik dalam kehidupan pribadi maupun sosial.

Sebagai anak muda, kita memiliki peran penting dalam memastikan bahwa orang tua kita juga melek media. Tidak ada kata terlambat untuk belajar, dan tidak ada salahnya bagi kita untuk membantu mereka menavigasi dunia digital yang semakin rumit ini. Dengan begitu, kita bisa mencegah mereka terjebak dalam jerat hoaks, dan memastikan bahwa generasi kita---baik tua maupun muda---tetap kritis dan cerdas dalam menghadapi informasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun