Mohon tunggu...
Adib Abadi
Adib Abadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Eklektik. Maverick. Freetinker.

Menulis tentang orang dan peristiwa adalah perjalanan untuk menemukan keindahan dalam keberagaman. Setiap kisah hidup adalah sebuah karya seni yang layak untuk diabadikan.

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Slow Reading: Jalan Sunyi di Tengah Deru Zaman yang Terburu-buru

30 September 2024   10:23 Diperbarui: 30 September 2024   10:29 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: panthermedia.net

Dalam setiap proses membaca, ada pelajaran hidup yang terselip. Misalnya, ketika anak-anak membaca Alice's Adventures in Wonderland, mereka tak hanya terhibur oleh petualangan aneh Alice. Di sana, ada pesan tentang ketidakpastian hidup, tentang keberanian untuk mempertanyakan segalanya, bahkan tentang ketakutan yang kadang menghantui kita semua. Pesan-pesan inilah yang ingin kita tanamkan pada anak-anak melalui slow reading.

Dengan membaca perlahan, mereka bisa melihat bahwa hidup ini penuh dengan nuansa, penuh dengan makna tersembunyi yang tak akan bisa mereka tangkap jika mereka terburu-buru. Setiap kalimat, setiap paragraf, adalah kesempatan untuk merenung. Bahkan, dalam buku-buku yang tampak sederhana sekalipun, ada pelajaran besar yang bisa dipetik jika kita mau berhenti sejenak dan berpikir.

Mengajarkan Kesabaran di Era Teknologi

Teknologi mengajarkan kita bahwa segalanya bisa didapatkan dengan cepat. Ingin informasi? Tinggal buka ponsel, ketik di mesin pencari, dan dalam hitungan detik, jawaban ada di tangan. Tapi, apakah kita benar-benar memahami apa yang kita dapatkan? Apakah anak-anak kita mampu mencerna informasi tersebut dengan bijak?

Di era digital ini, slow reading adalah salah satu cara untuk melatih kesabaran. Anak-anak diajak untuk mengerti bahwa tak semua hal bisa didapat dengan cepat. Ada proses yang harus dilalui. Ada waktu yang harus dihabiskan untuk merenung dan memahami.

Psikolog perkembangan anak, Elly Risman, dalam salah satu ceramahnya pernah menyinggung tentang bagaimana era digital membuat anak-anak cenderung menjadi tidak sabar. Mereka ingin semuanya instan, termasuk dalam belajar. Padahal, proses belajar sejatinya adalah proses panjang yang memerlukan ketekunan, bukan hanya sekadar pencapaian cepat.

Slow reading mengajarkan anak-anak bahwa kualitas pemahaman jauh lebih penting daripada seberapa cepat mereka bisa menyelesaikan satu buku. Mereka belajar bahwa kebijaksanaan datang dari pemahaman yang mendalam, bukan dari kecepatan. Dan di sinilah letak kekuatan slow reading.

Menjadi Bijak, Bukan Cepat

Akhirnya, melalui slow reading, kita sedang menanamkan nilai yang jauh lebih dalam kepada anak-anak: pentingnya kebijaksanaan dibanding kecepatan. Dalam hidup, banyak hal yang tak bisa didapat dengan cepat. Proses adalah bagian dari perjalanan itu sendiri. Dan dengan melatih anak-anak untuk membaca perlahan, kita sedang membantu mereka mempersiapkan diri untuk menghadapi kehidupan yang penuh dengan proses panjang.

Slow reading bukan sekadar metode membaca. Ini adalah cara hidup. Ini adalah pengingat bahwa dalam dunia yang serba cepat ini, ada nilai yang lebih berharga dalam berhenti sejenak, merenung, dan memahami. Anak-anak yang dibesarkan dengan kebiasaan slow reading akan tumbuh menjadi generasi yang lebih bijaksana, generasi yang tak hanya mampu memikirkan solusi cepat, tetapi juga mampu memahami akar dari setiap masalah.

Slow reading mengajarkan kita bahwa hidup bukan soal siapa yang paling cepat, tetapi siapa yang paling mengerti. Dan dalam dunia yang berlari semakin kencang ini, pelajaran itu menjadi semakin penting dari hari ke hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun