Mohon tunggu...
Adib Abadi
Adib Abadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Eklektik.

Tertarik pada dunia buku, seni, dan budaya populer.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Menelusuri Akar Nepotisme di Balik Tradisi

12 September 2024   16:56 Diperbarui: 12 September 2024   17:16 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Korupsi tidak dimulai dari pencurian besar-besaran, tetapi dari kebiasaan kecil yang dianggap lumrah."

Pernah suatu ketika, saya menghadiri pernikahan anak laki-laki pertama seorang guru yang sangat saya hormati. 

Beliau adalah tokoh yang terpandang di daerah kami, tempat orang-orang mengadu saat menghadapi masalah. 

Dalam setiap ucapannya, ada hikmah yang ditunggu-tunggu banyak orang. 

Pernikahan itu berlangsung seperti kebanyakan acara pernikahan di daerah kami---seremonial dengan sajian prasmanan, salam salaman, dan tentu saja... amplop. 

Namun, ada sesuatu yang berbeda hari itu.

Saat saya hendak memberikan amplop, guru saya berbisik pelan, 

"Ambil kembali amplopmu dan masukkan ke dalam kantongmu jika kamu masih ingin aku anggap sebagai keluarga."

Kalimat itu begitu mengejutkan, hingga dalam beberapa detik, saya tertegun. 

Dalam perjalanan pulang, pikiran saya bergulat dengan makna di balik kata-kata beliau. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun