Kitolod sebenarnya merupakan salah satu tanaman yang tak cukup sulit untuk kita jumpai atau temukan. Tanaman ini bisa tumbuh hampir di semua tempat seperti halaman rumah yang lembab, pinggir selokan, dekat persawahan dan dipinggir jalan. Kitolod adalah tanaman obat ang mempunyai tangkai bunga yang panjang. Mahkota bunga tanaman kitolod berbentuk menyerupai seperti bintang berwarna putih. Tanaman ini memilki nama latin longiflora atau lebih dikenal dengan nama Kembang Janngar, Bintang Lima, atau dengan nama bunga katarak.
Ternyata penyebutan bunga katarak pada tanaman kitolod bukan sembarangan pemberian nama, hal ini dikarenakan tanaman tersebut sangat dipercaya dapat menyembuhkan beberapa penyakit khususnya mata baik untuk mengurangi mata minus, ataupun katarak. Selain itu, tanaman ini juga dipercaya dapat menyembuhkan sakit gigi dan pengganti obat merah atau antibiotik luka luar. (Amaliah, 2014)
Ciri dan bentuk dari tanaman kitolod adalah dengan memiliki batang yang cukup lunak dengan ketinggian yang mencapai 60 cm, daun-daunnya tunggal runcing, menyempit, dan bergerigi. Dalam sejarahnya, tanaman kitolod berasal dari Hindia Barat, yang kini banyak kita jumpai di Indonesia. Sifatnya yang mudah tumbuh di mana saja dengan syarat kelembapan yang cukup membuat tanman ini tak jarang dianggap sebagai tanaman liar atau pengganggu bagi tanaman lain dan lingkungan.
Kandungan dari ekstrak daun ini adalah seperti alkoloid, flavvonoid, dan juga saponin. Sedangakn untuk bagian bunganya mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, dan juga tanin. Untuk kandungan alkaloid merupakan zat sifatnya mampu menghambat laju pertumbuhan bakteri.
Tanaman kitolod dipercaya memiliki banyak manfaat yang baik bagi tubuh dan kesehatan, masyarakat perdesaan telah lama dan turun temurun memanfaatkan tanaman ini sebagai obat herbal. Kandungan utama dari tanaman kitolod adalah Alkaloid, Flavonoid, Saponin, dan Tanin. Alkaloid merupakan zat yang dinilai mampu menghambat laju pertumbuhan bakteri, sedangkan flavonoid berperan sebagai antioksidan dan antibakteri bagi luka luar. (Al, 2017)
Manfaat Tanaman kitolod bagi kesehatan tubuh:
- Tanaman kitolod dapat mengurangi mata minus dan katarak
Menurut peneliti kesehatan bernama Burkill dan Allen menerangkan jika air sari dari tanman kitolod sangat bagus untuk pencegahan dan mengobati iritasi mata. Mereka telah lama meneliti tanaman ini. Berdasarkan penelitiannya, kandungan dari tanaman kitolod yang diambil dari sari kandungan tanaman akan dijadikan sebagai obat tetes mata dan untuk membersihkan mata dari bakteri atau debu yang menempel.
Cara menggunakan tanaman ini untuk dijadikan obat tetes sangatlah mudah, kita hanya perlu memilih daun kitolod yang masih segar, belum layu, dan masih merekah. Kemudian daun-daun kitolod tadi bisa kita potong-potong menjadi bagian kecil-kecil atau ditumbuk kasar untuk direndam kedalam air selama satu malam, setelah direndam, saring antara air dengan daun-daun tadi. Hasil air rendaman dapat kita gunakan sebagai tetes mata. Cara yang lain adalah dengan merendam daun dan bunga sekaligus selama 15-20 menit baru kita teteskan pada mata dengan menggunakan tangkai bunga atau daunnya langsung. Untuk memperoleh hasil yang maksimal dan efektif kita bisa menggunakannya 2 sampai 3 kali dalam sehari.
Cara tersebut telah lama digunakan oleh masyarakat Indonesia secara turun-temurun hingga sekarang tanaman kitolod masih dipercaya dapat menyembuhkan dan mengurangi iritasi pada mata. (Amaliah, 2014)
- Tanaman kitolod mampu menyembuhkan sakit gigi
Selain dapat menyembuhkan mata, tanaman kitolod juga dipercaya mampu menyembuhkan peredangan atau sakit gigi. Dalam tanaman kitolod terdapat kandungan senyawa golongan fenolik, flavonoid, alkaloid, dan terpenoid, dari hasil penapisan fitokimia ekstrak daun, bunga, dan batang tanaman kitolod. Banyak efek farmakologi dari aktivitas alkaloid dan floavonoid, diantaranya yaitu antioksidan, antiinfalmasi, antidiabetes, antikanker, antimalaria, antitumor, antifungi, antiseptik, antibakterial, antiinsektisida, antimikroba. Antibakteri beraktivitas pada daun dan bunga kitolod karena adanya senyawa fitokimia seperti alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin.
Alkaloid merupakan zat yang mempunyai kecenderungan menghambat pertumbuhan bakteri, mengandung satu atau lebih atom nitrogen yang bersifat basa dan merupakan zat aktif dari tanaman yang berfungsi sebagai obat. (Harborne JB. 2006. Metode fitokimia: penentuan cara modern menganalisis tumbuhan, terjemahan K. Pandawinata. Bandung: Institut Teknologi Bandung). Flavonoid merupakan golongan terbesar dari senyawa fenol dan umumnya terdapat dalam tumbuhan dalam bentuk aglikon maupun terikat pada gula sebagai glikosida (Middleton E, & Chitan K. 1994. The impact of plant flavonoids on mammalian biology: implication for immunity, inflammation, and cancer. Di dalam: Harborne JB (ed) The Flavonoids. London: Chapman and Hall).