Mohon tunggu...
Adiba Dyah Hapsari
Adiba Dyah Hapsari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Suka sastra

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Suka Jajan dan Makan, Adakah Dampak Baiknya?

14 Juli 2022   00:43 Diperbarui: 14 Juli 2022   00:46 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berawal Dari Suka Jajan dan Makan Yang Membuahkan Hasil

Suka jajan dan makan yang selalu dianggap boros dan rakus ini tak selalu memberi dampak buruk bagi semua orang. Seperti halnya Diana, mahasiswi Universitas Muhammadiyah di Sidoarjo yang dari hobinya tersebut mampu membuahkan hasil. Diana memilih seblak sebagai peluang usahanya yang dinamai Nayyky Seblak.

Seblak adalah masakan khas Sunda yang dikenal berasal dari wilayah Parahyangan dengan cita rasa gurih dan pedas. Seblak banyak disukai oleh semua orang terutama dikalangan remaja dan para pecinta makanan pedas.

Awal Terciptanya Nayyky Seblak

Senin, 11 Juli 2022. Sehabis maghrib saya pergi ke warung seblak, hanya butuh waktu 10 menit untuk sampai di tempatnya karena memang lokasinya tak jauh dari tempat tinggal saya. Nayyky seblak sudah jadi langganan saya ketika ingin makan seblak. 

Tak jarang saya memesannya melalui aplikasi ojek online. Sesampainya saya di warungnya, terlihat tak banyak antrian. Saya kemudian memesan dan berniat untuk melakukan wawancara kepada Mbak Diana (24), pemilik warung seblak.

Sambil menunggu pesanan dibuatkan, mulailah saya mewawancarai Mbak Diana. Ia bercerita bagaimana perjuangannya dalam membangun warung seblak tersebut. Seperti yang dikatakan oleh Mbak Diana ketika wawancara, semua berawal dari ia yang suka jajan dan makan itu hampir setiap hari selalu jajan seblak. 

Kemudian mencoba membuat sendiri di rumah, tapi gagal. Tak mau menyerah begitu saja, Mbak Diana terus menerus mencoba lalu ia mendapat masukan dari orangtuanya yang pada akhirnya menemukan resep yang enak dan cocok.

Ia juga mengatakan bahwa di tahun 2017 adalah awal ia membangun usahanya dan pada saat itu sedang kuliah sambil bekerja. Uang gajiannya ia tabung sedikit demi sedikit untuk modal jualan. “Awalnya memang tidak begitu ramai pembeli, tapi alhamdulillah perlahan jualan saya jadi rame. 

Karena banyak yang suka, akhirnya saya memutuskan bikin seblak instan dan buka satu cabang di pujasera Alfamart Griyaloka.” tuturnya. Tak disangka bahwa warung seblak yang selama ini saya datangi itu adalah cabang pertamanya. Lokasi tepatnya berada di Desa Jatikalang, Kecamatan Krian, Sidoarjo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun