Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarahnya, termasuk tidak melupakan budaya atau tradisi bangsa.Â
Indonesia adalah bangsa yang besar dan kaya akan budaya didalamnya terdapat bermacam budaya dan tradisi yang tetap lestari hingga kini.
Namun, sekarang budaya dan tradisi semakin bergeser berganti posisi oleh kemajuan teknologi.Â
Seperti halnya permainan tradisional yang kini sudah hampir punah tertelan zaman.
Di era tahun 1990 an semenjak maraknya televisi di negeri ini, banyak anak-anak yang sudah mulai meninggalkan permainan tradisional yang biasanya dilakukan sore hingga malam hari.Â
Ambil contoh saja permainan gobak sodor atau sekarang yang lebih dikenal dengan olah raga tradisional hadang.Â
Pada tahun 1980 an olah raga ini sering dimainkan oleh anak-anak dan remaja, dimainkan pada sore hari selepas anak-anak pulang dari sekolah bahkan bila malam bulan purnama juga dimainkan sampai pukul 21.00 malam oleh anak-anak di kampung/desa.
Cara memainkan permainan tradisional gobak sodor atau hadang ini biasanya dibuat 2 tim yang terdiri masing-masing tim 5 orang. Kemudian dibuat garis kotak -- kotak, setiap garis dijaga oleh masing-masing 1 orang.
Selanjutnya tim yang menang akan bermain dengan cara masuk kedalam kotak pertama hingga kotak akhir dengan melewati penjaga sampai berhasil dan kembali lagi ke titik awal. Jika pemain tersebut berhasil maka mendapat point 1.
Ada juga permainan sunda manda atau jangka, permainan ini sebenarnya tidak membutuhkan banyak peralatan hanya butuh kapur untuk menggaris dan kayu atau kepingan genting/wingka yang digunakan sebagai alat yang dilempar untuk memainkan permainan jangka biasanya disebut patahan.Â
Permainan ini bisa dimainkan oleh 2 atau 4 orang yang dimainkan secara bergantian.
Dan masih banyak permainan tradisional yang lainnya. Dari beberapa permainan tradisional bahkan sudah dibakukan menjadi olahraga tradisional seperti egrang, gebug bantal, terompah panjang, lari balok, tarik tambang, hadang, patok lele, benteng, dagongan, sumpitan dan gasing.
Namun meskipun permainan tersebut sudah dibakukan menjadi olahraga tradisional, anak- anak jaman sekarang masih banyak yang belum bisa cara memainkan olahraga tradisional tersebut. Hal ini dikarenakan anak-anak sekarang lebih suka bermain game online di gadget atau handphone mereka.Â
Dari pada memainkan olahraga tradisional bersama dengan teman-teman lainnya.
Tentunya ini menjadi PR kita semua, agar permainan tradisional yang kaya akan pendidikan, ketrampilan, gerak dan strategi ini tidak hilang atau bahkan punah tertelan zaman.Â
Di era pandemi covid-19 ini kita juga bisa memainkan olahraga tradisional ini bersama dengan keluarga agar badan kita sehat dan imunitas juga meningkat.
Permainan tradisional harus tetap dilestarikan sebagai salah satu kekayaan warisan budaya bangsa, kalo perlu permainan tradisional ini mampu mendunia agar bisa menjadi kebanggaan kita semua. Sebab bila bukan kita yang melestarikan budaya bangsa sendiri lalu siapa lagi?
Salam Sehat, Bugar, Bahagia
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI