Sejak tanggal 16 Maret 2020 semua sekolah dari tingkat PAUD hingga SMA di Kabupaten Brebes belajar dirumah sesuai dengan Surat Edaran (SE) Kepala Dindikpora Nomor T/00765/443.26/2020.
Sejak hari itu juga hingga 14 hari kedepan anak mulai belajar dirumah dan tidak diperbolehkan untuk keluar ke tempat keramaian.
Awalnya anak senang-senang saja karena dirumah ada orang tua yang menemaninya bermain dan ikut membantu pekerjaan rumah yang diberikan pihak sekolah.
Seminggu berlalu masih biasa saja kegiatan setiap hari dari bangun pagi berjemur di depan rumah dan bermain dengan tetangga yang satu sekolah dengannya.
Kemudian masa tanggap darurat covid diperpanjang lagi. Termasuk sekolah juga libur atau belajar dirumahnya pun diperpanjang hingga tanggal 21 April 2020.
Dan akhir-akhir ini setiap malam tiba anakku mulai tanya ini hari apa dan besok hari apa. Mungkin sudah terlalu lama dirumah jadi dia tidak tahu ini hari apa.
Maklum saja dia masih berusia 5 tahun 11 bulan dan bulan Mei tanggal 24 dia genap berusia 6 tahun. Anak usia segitu memang lagi senang-senangnya berinteraksi dengan teman sebayanya.
Dia akan melihat video temannya dan menyebut nama temannya yang sedang dia lihat sambil mengamati hasil karyanya yang kadang berbeda dengan yang dia buat.
Setelah melihat video atau foto teman-temannya dia pasti bertanya besok berangkat sekolah ya bu?
Ibunya selalu mencoba menjelaskan pada si anak bahwa sekolahnya masih belum berangkat. Dan anakku pasti langsung menjawab karena ada corona ya bu.
Ibunya pun meng iyakan sekaligus menjelaskan ke anak untuk menjaga kesehatan dengan cuci tangan bila sudah memegang benda apapun dan tidak boleh memegang hidung atau mata.
Anakku menjawab iya bu, kalo nggak cuci tangan nanti kotor ya bu. Dan kemudian dia pasti akan bertanya lagi kapan sekolahnya berangkat?
"Dari layanan konseling yang dibuka ternyata banyak sekali yang curhat sudah boring dirumah terus. Tidak hanya anak-anak tapi juga orang tua. Bahkan ada orang tua yang menjadi emosi karena anaknya dirumah terus," ungkapnya.
Dari cerita tersebut jelas sudah bahwa keboringan atau kejenuhan tidak hanya melanda anak-anak saja termasuk orang tua.
Sampai tulisan ini dibuatpun anakku masih sering bertanya kenapa sekolah liburnya lama banget.Â
"Ayah kenapa tidak berangkat-berangkat sekolahnya. Liburnya kok lama banget sih yah? Aku mau berangkat sekolah lagi yah," ungkap anakku.
Semoga badai covid-19 ini cepat berlalu. Sehingga kita bisa menikmati kehidupan seperti biasa kembali tanpa ada jaga jarak dan tidak merasa khawatir bila bertemu dengan teman maupun saudara.
KBC-03