Mohon tunggu...
Adi
Adi Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Penulis Amatiran

Menulis ide-ide pribadi untuk bisa dipergunakan yang membutuhkan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Apakah China Akan Memanfaatkan Perang Ukraina untuk Menyerbu Laut China Selatan dan Taiwan?

25 Februari 2022   15:00 Diperbarui: 25 Februari 2022   15:08 767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Presiden Vladimir Putin telah mencapai bandara Kiev dengan pasukannya (yang berjarak ~30km dari ibukota Kiev), dan siap memberikan final blow kepada Ukraina. 

Amerika Serikat (AS) tengah berada didalam polemik, apakah mereka akan menurunkan pasukannya di Ukraina, atau menunggu sampai Rusia mencapai Polandia atau Romania, yang merupakan anggota NATO. 

Kendati Ukraina adalah negara demokrasi, namun Ukraina bukanlah anggota dari NATO. Sehingga AS dan kroninya tidak bisa menggunakan pasal 5 dari perjanjian NATO, dimana terdapat pakta bahwa apabila satu negara anggota diserang, maka berarti perang dengan seluruh anggota NATO. 

Media internasional dan pakar memprediksi, bahwa Kiev akan jatuh dalam 48 jam, atau 3 hari sejak invasi dimulai. Di tengah kekacauan ini, China melihat peluang untuk, sama seperti Rusia, berniat untuk menegakkan kembali kejayaan masa lalu. China mengklaim bahwa Laut Cina Selatan adalah daerah mereka, menurut catatan sejarah dari historian china. 

Di saat AS sedang ketar ketir dengan paranoia invasi lanjutan oleh Rusia, ada kemungkinan negara lain yang bukan anggota NATO, akan memanfaatkan celah ini untuk menjalankan agendanya masing-masing. 

Selain Laut China Selatan, China juga tertarik dengan Taiwan, dimana dulunya Taiwan adalah bagian dari China, dan perlahan-lahan beralih kepada sekutu AS, sehinga secara strategis, keberadaan Taiwan yang hanya ~160km dari China bisa membahayakan, terlebih dengan adanya pangkalan militer AS di negara tersebut. Disaat dunia masih berjuang dengan pandemi, dan ekonomi masih mencoba bangun kembali, serangan-serangan militer seperti ini tentu akan memperburuk keadaan. 

Apabila Rusia melanjutkan invasinya lebih dari Ukraina, sudah hampir dipastikan Perang Dunia III akan terjadi. Apabila China memutuskan untuk menyerang Laut China Selatan/Taiwan, sudah dapat dipastikan juga, Perang Dunia III diambang pintu. Terlebih posisi Laut China Selatan yang berada di Asia Tenggara, menyebabkan Indonesia juga akan secara langsung terlibat dalam konflik tersebut. 

Mari kita berharap sama-sama, bahwa pemimpin pemimpin negara ini tidak tenggelam dalam hegemoni kejayaan masa lalu, dan bersama-sama membangun dunia menjadi satu world community. 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun