Mohon tunggu...
Adia Puja
Adia Puja Mohon Tunggu... Penulis - Konsultan Kriminal

Penikmat teh juga susu. http://daiwisampad.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Manusia Indonesia Tandingan

9 Februari 2017   22:54 Diperbarui: 9 Februari 2017   23:02 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5. Cinta Melulu

Judul yang sama dengan lagu Efek Rumah Kaca. Manusia Indonesia agaknya tidak bisa lepas dari cinta. Meskipun cinta adalah sesuatu yang abstrak, dan dianggap sebagai “hal” yang paling populer di dunia, namun kadar “cinta” manusia Indonesia sudah berlebihan. Hampir setiap hari, saya menemukan segala hal tentang cinta; putus cinta, galau, jomblo, nikah, jatuh cinta, mellow, lagu-lagu cinta, tulisan tentang cinta, foto-foto cinta, dan sebagainya.

6. Gombal

Kenapa gombal? Coba Anda tanya berapa banyak orang yang mengaku cinta Indonesia. Coba Anda lihat juga berapa banyak orang yang mengaku cinta Indonesia. Bangga akan Indonesia. Menganggungkan Indonesia. Padahal, perbuatan dan tindakannya tidak mencerminkan kecintaan pada negeri ini. Justru sebaliknya. Dari hal kecil saja; masih membuang sampah sembarangan, masih memikirkan perutnya sendiri, masih merusak alam dan lingkungan, dan sebagainya.

Bagaimanapun poin manusia Indonesia menurut Mochtar Lubis dan manusia Indonesia tandingan ini tidak bisa digeneralisasikan. Hanya saja, kebanyakan seperti itu. Termasuk saya, dan mungkin juga Pak Mochtar. Tetapi, setelah saya pikir lebih jauh, jika memiliki sifat-sifat seperti itu, seharusnya kita bangga, dong. Itu artinya, kita telah menjadi manusia Indonesia yang sejati.

Ngomong-ngomong, para gubernur, presiden, dan DPR tandingan apa kabarnya ya? Semoga sehat selalu.

Adia PP

Bandung, 9 Februari 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun