Begitulah sekelumit tentang bubuk Abate yang menjadi momok bagi banyak orang. Bahkan tidak sedikit yang menganggap penipuan berkedok Abate lebih menyebalkan ketimbang SMS "mama minta pulsa".
Karena ketidak-tahuannya, banyak orang yang kemudian menjadi korban bubuk tersebut. Termasuk saya. Di rumah, saya masih punya banyak stok Abate hasil kalah tawar-menawar. Sempat terpikir jika datang lagi penipu-penipu tersebut, saya akan sambut dengan ramah. Menyuruhnya duduk manis di ruang tamu. Kemudian menyeduh kopi yang dioplos Abate. Lalu disuguhkan. Siapa tahu bisa menggantikan kasus kopi bersianida, dengan kopi berabate?
Â
Adia PP
Jakarta, 26 September 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H