Mohon tunggu...
Adian Saputra
Adian Saputra Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Menyukai tema jurnalisme, bahasa, sosial-budaya, sepak bola, dan lainnya. Saban hari mengurus wartalampung.id. Pembicara dan dosen jurnalisme di Prodi Pendidikan Bahasa Prancis FKIP Unila. Menulis enggak mesti jadi jurnalis. Itu keunggulan komparatif di bidang kerja yang kamu tekuni sekarang."

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Urgensi Gerakan Bawa Bekal dari Rumah, Ikhtiar Higienitas dan Kurangi Sampah

6 Februari 2024   23:03 Diperbarui: 6 Februari 2024   23:12 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lauk pauk juga demikian. Untuk minum juga demikian, bisa dibawa yang segar dari rumah.

Kedua, mengurangi sampah domestik

Dengan membawa makanan dari rumah, tentu bisa mengurangi sampah yang dibeli anak-anak dari jajanan mereka di sekolah. 

Bungkus plastik sudah pasti akan berkurang. Botol minuman atau gelas air mineral juga sudah pasti berkurang. 

Syaratnya tentu saja anak-anak dibawakan wadah minum tersendiri. Tumbler istilah keren sekarang. 

Bahkan, ada yang membawa dua. Satu botol diisi air putih, satu lagi air hangat atau air dingin. Ini masih lebih baik ketimbang membeli minuman di tempat jajanan.

Sampah plastik dari siswa SD itu selain bakal jadi residu, juga tak enak dipandang mata kala berserakan. 

Anak-anak usia SD misalnya, kerap abai dengan sampah mereka. Ini agak berbeda jika ditekankan kepada siswa SMP dan SMA yang dari sisi kesadaran lebih banyak diingatkan dan bisa diarahkan.

Di lingkungan tempat tinggal, anak SD lebih suka membuang bungkus makanan mereka sembarang ketimbang yang usia SMP atau SMA.

Dengan mengurangi peluang mereka membuang sampah dengan cara membawa bekal sendiri, itu lebih baik.

Ketiga, lebih menghargai makanan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun