Memang boleh kampanye masih pegang jabatan di kabinet? Memang boleh kampanye tapi masih sandang jabatan kepala daerah?Â
Memang boleh kampanye menggunakan fasilitas negara? Memang etis maju capres dengan jabatan petinggi negara yang melekat?
Menkopolhukam Mahfud MD resmi mundur dari kabinet. Surat sudah ia sampaikan langsung kepada Presiden RI Jokowi.Â
Meski Jokowi sudah memperbolehkan menteri kabinet tetap menjabat meski maju capres atau cawapres, Mahfud memilih mundur.
Dalam bincangnya dengan Karni Ilyas, sejak lama Mahfud mengaku sudah mau mundur. Setidaknya, usai pencoblosan 14 Februari 2024, hari itulah ia mundur.Â
Namun, pengunduran diri Mahfud MD lebih cepat dari rencananya. Pernyataan Ganjar Pranowo juga menjadi stimulus wapres usungan PDI Perjuangan, PPP, Hanura, dan Perindo segera meletakkan jabatan.
Publik boleh saja bertanya, kenapa tidak sedari awal kampanye mundur. Kenapa malah di awal Februari.Â
Atau bahkan ada yang bertanya kenapa tidak bertahan saja di kabinet. Toh kompetitornya, capres Prabowo Subianto yang juga menteri pertahanan, tidak mundur.
Tak lama berselang, Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok juga mundur dari komisaris utama Pertamina. Ahok memang kader PDI Perjuangan.Â
Ia memperkuat lini pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Ganjar-Mahfud Md. Ahok sudah pula tampil pada kampanye akbar pasangan Ganjar-Mahfud.Â
Kalau Mahfud Md sudah mundur, lantas bagaimana dengan Prabowo dan Wali Kota Solo Gibran? Apakah mereka akan mundur juga?Â