Mohon tunggu...
Adian Saputra
Adian Saputra Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Menyukai tema jurnalisme, bahasa, sosial-budaya, sepak bola, dan lainnya. Saban hari mengurus wartalampung.id. Pembicara dan dosen jurnalisme di Prodi Pendidikan Bahasa Prancis FKIP Unila. Menulis enggak mesti jadi jurnalis. Itu keunggulan komparatif di bidang kerja yang kamu tekuni sekarang."

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mengenang Franz Beckenbauer, Mengenang Jerman Barat 1990

12 Januari 2024   09:36 Diperbarui: 12 Januari 2024   09:44 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Franz Beckenbauer (kiri) dan pemain Jerman Barat juara Piala Dunia 1990 di Italia. | Panditfootball

Ada juga Thomas Bertold yang main di AS Roma, kemudian Andreas Brehme dan libero legendaris Lothar Matheus. 

Matheus adalah tipikal libero yang skema main mirip dengan Der Kaizer. Jadi, zaman itu, libero juga piawai membangun serangan karena perannya bebas. 

Maka itu, kita kenal tipikal libero itu pada diri kapten Timnas Italia Franco Baresi, kemudian Matheus, dan lainnya.

Semasa dengan Beckenbauer, mungkin yang juga sepadan adalah mendiang Johan Cruffy. Keduanya adalah dirigen permainan yang di era 90-an sampai 2000-an kita kenal dengan playmaker.

Pemain Jerman lainnya adalah bek Muenchen, Klaus Augenthaler, ada juga Jurgen Kohler. Di sisi tengah bejibun pemain bagus, semisal Olaf Thon dan Thomas Haessler. Thon andalan Bayern Muenchen, sedangkan Haessler pemain AS Roma.

Lini depan diisi duet paling mematikan kala itu, Jurgen Klinsmann dan Rudi Voeller. Voeller ini dikenal perang ludah dengan pemain Belanda Frank Rijkaard kala perdelapan final. Baik Voeller maupun Rijkaard akhirnya dikartu merah.

Bagi saya, laga paling bagus Jerman Barat di Piala Dunia 1990 adalah kala melawan Inggris di semifinal. Meski menang adu penalti, sepanjang 120 menit laga diisi dengan aksi memukau dari dua kesebelasan.

Inggris kala itu masih diperkuat striker Gary Lineker, gelandang elegan Paul Gazcoigne, David Platt, Peter Beardsley, dan lainnya. Kiper mereka juga menjadi yang tertua sepanjang turnamen, Peter Shilton.

Salah satu aksi yang dikenang ialah kala kiper Bodo Illgner sanggup menahan penalti Stuart Pearce. Itulah penyelamatan satu-satunya dalam drama adu penalti yang membawa Jerman ke final dan bertemu Argentina. Stuart Pearce kini pelatih Timnas Inggris.

Racikan Der Kaizer itulah yang membawa Jerman meraih gelar keduanya di Piala Dunia. Itulah salah satu pencapaian monumental Der Kaizer dalam sepak bola internasional. Selamat jalan Der Kaizer. [Adian Saputra]

Foto pinjam dari sini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun