Mohon tunggu...
Adian Saputra
Adian Saputra Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Menyukai tema jurnalisme, bahasa, sosial-budaya, sepak bola, dan lainnya. Saban hari mengurus wartalampung.id. Pembicara dan dosen jurnalisme di Prodi Pendidikan Bahasa Prancis FKIP Unila. Menulis enggak mesti jadi jurnalis. Itu keunggulan komparatif di bidang kerja yang kamu tekuni sekarang."

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Agar Konektivitas Sistem Pembayaran ASEAN Makin Manfaat untuk Produk Jasa Indonesia

20 Juni 2023   22:15 Diperbarui: 20 Juni 2023   22:41 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bank Indonesia menginisiasi agar sistem pembayaran seantero ASEAN bisa terintegrasi. Inisasi ini cerdas karena akan memudahkan seluruh transaksi di negara-negara kawasan Asia Tenggara ini.

Saya membayangkan ada turis Thailand mampir ke sebuah kedai makan di pojok kota saya kemudian makan dengan lahap hidangan. Usai itu, ia mengeluarkan ponsel dan mendekatkan gawai itu ke mesin bertanda kode sistem pembayaran. 

Dengan sekejap, duit sudah berpindah ke rekening si empunya usaha. Sebuah sistem pembayaran yang modern dan simpel.

Tentu integrasi pembayaran ini bukan sekadar program yang menunjukkan kita siap dengan dunia yang makin global. Bahwa ini adalah sebuah kemestian dan tuntutan zaman, itu sudah kita ketahui bersama. 

Bahwa kemudian ini juga menjadi peluang bagi usaha di Tanah Air untuk makin simpel mendapatkan uang, juga sebuah langkah yang baik. Akan tetapi, penulis hendak mengemukakan argumen bahwa integrasi ini sebetulnya mesti menjadi peluang usaha berbasis apa saja, dari mikro sampai besar, untuk menarik konsumen mancanegara.

Musababnya, momentum ini mesti dimanfaatkan dengan baik. Tujuannya, bukan sekadar pembayaran itu makin mudah dan terintegrasi, melainkan apakah Indonesia ada kans memanfaatkan ini dengan baik.

Penulis mengutip informasi dari jakartadaily.id bahwa Consumer Payment Attitudes Study 2022 Visa menemukan dampak dari pandemi juga mengubah berbagai kebiasaan masyarakat, termasuk kebiasaan untuk tidak membawa banyak uang tunai dan menggunakan pembayaran digital. Hal ini mempercepat kesiapan Indonesia menuju cashless society.

Berdasarkan studi Consumer Payment Attitude Visa 2022, pembayaran melalui dompet digital telah mengambil alih pembayaran tunai di Indonesia dengan tingkat penggunaan hingga 93 persen. 

Menariknya, dari sisi usia pengguna, boomers menempati peringkat kedua (95 persen) setelah Gen Y atau milenial (96 persen). Gen Z justru menempati posisi ketiga (89 persen).

Maknanya adalah jangan sampai skema pembayaran ASEAN ini tidak disikapi Indonesia dengan baik. Keinginan untuk transaksi yang terkoneksi ini membutuhkan beberapa catatan penting. Tujuannya, kita memanfaatkan skema ini, bukan sekadar jadi tamu saja. Berikut catatan penulis.

Pertama, kesiapan infrastruktur

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun